News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Mendagri: Mesti Hati-hati Sikapi Pembubaran FPI

Penulis: Taufik Ismail
Editor: Hendra Gunawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

DEMO TOLAK AHOK - Ribuan anggota Front Pembela Islam melakukan aksi menolak pengangkatan Plt Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) jadi Gubenur di depan Gedung DPRD Jakarta, Jalan Kebonsirih, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (9/10). Mereka menuntut DPRD DKI Jakarta membuat Perda larangan bagi non muslim untuk memegang jabatan apapun dalam lembaga-lembaga Islam yang berada di bawah Pemprov DKI. Warta Kota/henry lopulalan

Laporan Wartawan Tribunnews, Taufik Ismail

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo menegaskan wacana pembubaran Ormas FPI  mesti disikapi dengan hati hati. Menurut Tjahjo pembubaran ormas pimpinan Rizieq Shihab tersebut tidak bisa dilakukan secara sembarangan dan ceroboh.

"Masalah pembubaran  FPI itu kita mesti hati-hati, mesti  melihat dulu kejadiannya. Harus ditelusuri terlebih dahulu dan itu perlu waktu," ujar Tjahjo di Kantor Kementerian Kehutanan dan Lingkungan Hidup, Jakarta, Rabu (12/11/2014).

Tjahjo beralasan pembubaran suatu Ormas tidak bisa didasarkan hanya pada keinginan segelintir orang saja. Akar permasalahan mesti diketahui terlebih dahulu sehingga keputusan tidak terkesan subjektif.

"Jangan sampai  ibarat satu orang tidak suka, tapi ada seribu orang yang suka. Nah kita disitu mesti hati-hati. Mesti dipelajari dulu masalahnya," kata Tjahjo.

Sebelumnya FPI berulangkali  menggelar demonstrasi menolak Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) sebagai gubernur. Satu diantara kesekiaan kalinya unjukrasa tersebut berujung anarkis. Plt Gubernur Basuki Tjahaja Purnama geram dengan tindakan anarkis FPI tersebut.

saking geramnya Ahok mengirimkan surat permohonan pembubaran Front Pembela Islam (FPI) kepada Kementerian Hukum dan HAM, Selasa (11/11/2014) lalu.

Dalam surat bernomor 2513/-072.25 tersebut, Ahok mengatakan FPI sering melakukan tindakan demonstrasi anarkis, membeberkan kebencian dan menghalangi pelantikan Gubernur. Serta menimbulkan kemacetan lalu lintas serta telah melanggar konstitusi.

Sementara berdasarkan Pasal 59 UU Nomor 17 tahun 2013 tentang Organisasi Masyarakat, aktivitas Ormas diatur untuk tidak: (a) melakukan tindakan permusuhan terhadap suku, agama, ras atau golongan; (b)  melakukan penyalahgunaan, penistaan, atau penodaan terhadap agama yang dianut di Indonesia.

Serta, tidak (c) melakukan kegiatan separatis yang mengancam kedaulatan NKRI; (d) melakukan tindakan kekerasan,mengganggu ketenteraman dan ketertiban umum, atau merusak fasilitas umum dan fasilitas sosial; atau (e) melakukan kegiatan yang menjadi tugas dan wewenang penegak hukum sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini