TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Sekjen Golkar Lalu Mara Satriawangsa mempertanyakan pernyataan Calon Ketua Umum Partai berlambang Beringin itu. Sebelumnya,
Calon Ketua Umum Golkar Agung Laksono menyebutkan bahwa DPP Partai Golkar sudah bersikap tidak netral menjelang suksesi partai.
"Kok lucu ya, kan beliau-beliau yang akan maju ini kan pengurus DPP juga," kata Lalu Mara ketika dikonfirmasi, Kamis (13/11/2014).
Diketahui, MS Hidayat duduk sebagai anggota dewan pertimbangan. Agung Laksono sebagai Wakil Ketua Umum Golkar. Priyo Budi Santoso sebagai Ketua DPP Golkar. Airlangga Hartarto sebagai Ketua DPP Golkar itu.
"Artinya kan mereka juga bagian dari DPP kan," kata orang dekat Ical itu.
Ketika ditanyakan sikap DPP Golkar, Lalu Mara menjelaskan hal itu sesuai yang digariskan Ketua Umum Aburizal Bakrie.
"Justru jadi pertanyaan juga kalau beliau-beliau tidak sejalan dengan kebijakan DPP, jadi lucu ya. Hanya karena beda kepentingan terus lihatnya juga beda," ujarnya.
Diketahui, Calon Ketua Umum Golkar Agung Laksono menyebutkan bahwa DPP Partai Golkar sudah bersikap tidak netral menjelang suksesi partai.
"Dari kacamata kami selama proses berlangsung, kami menilai Dewan Pertimbangan Golkar 'alhamdulilah' netral. Mudah-mudahan begitu seterusnya, sebab DPP Golkar sudah berpihak saat ini, tidak netral lagi," kata Agung di Kantor DPP Golkar, Slipi, Jakarta Barat, Rabu (12/11/2014) malam.
Dirinya mengatakan, Rapimnas yang sedianya akan digelar DPP pekan depan pun dinilai Agung hanya sebagai legitimasi saja. Karena pada forum Rapimnas tak semua bisa hadir, hanya DPP dan DPD I saja. Agung berharap persaingan menjadi ketua umum Golkar dilakukan secara adil.
Lebih lanjut mantan Menkokesra itu mengatakan, DPP Golkar terlalu berpihak kepada Aburizal. Salah satu contohnya terlihat pada penetapan waktu Musyawarah Nasional IX Partai Golkar pada 27 November 2014. Padahal, penentuan pelaksanaan munas harus ditetapkan berjenjang melalui rapat pleno dan rapat pimpinan nasional.