Laporan Wartawan Tribunnews.com, Wahyu Aji
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Isak tangis keluarga tak henti di rumah duka Robby Sirait (30) anggota Perhimpunan Bantuan Hukum Indonesia (PBHI) yang jadi korban kecelakaan maut di Jalan Raya Puncak, Bogor, Jawa Barat, hingga Minggu (16/11/2014) siang.
Puluhan kerabat dan keluarga yang hilir mudik datang untuk mendoakan memadati gang sempit di RT 011, RW 07, Rawa Badung, Cakung, Jatinegara, Jakarta Timur. Salah satu orang yang setia mendampingi jenazah Robby ialah Rosita Evalina, kekasihnya.
Rencana Robby dan Rosita untuk mengarungi bahtera rumah tangga tahun depan terpisahkan maut. Rusmiti Munthe ibunda Robby menuturkan, putranya itu sempat mengutarakan keinginannya melamar kekasih tahun depan.
"Rencanannya begitu (tahun depan)," kata Rusmiti kepada Tribunnews.com, Minggu (16/11/2014).
Namun nasib berkata lain. Rosita terlihat sedih namun berusaha untuk tetap tegar saat para jemaat gereja melepas doa bagi Robby di TPU Pondok Kelapa, Jakarta Timur. Jenazah Robby dimakamkan satu liang dengan almarhum ayahnya.
Sementara itu Webby Christian rekan almarhum menuturkan, Robby sempat menghubunginya pada hari Kamis kemarin. Webby tak punya firasat sahabatnya bakal pergi secepat ini.
"Kita juga bicara soal pekerjaan, di PBHI. Beliau juga curhat minta tolong bantu carikan pekerjaan. Tahun depan saya mau married," kata Webby di rumah duka.
Dirinya mengaku sangat kehilangan sosok sahabat yang menurutnya sangat ramah, baik dan sangat mendukung teman.
Diberitakan sebelumnya, kecelakaan maut yang terjadi di Jembatan Gadog, Pasir Angin, Megamendung, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Sabtu (15/11/2014) mengakibatkan tewasnya tiga aktifis PBHI.
Kecelakaan beruntun tersebut dimulai saat truk Hyundai nomor polisi B 9301 VQA bermuatan besi hollow yang dikemudikan Dede Wawan hilang kendali diduga akibat sopir mengantuk.
Truk bermuatan besi Hollow tersebut bergerak dari puncak menuju Ciawi setibanya di lokasi kejadian, jalan menurun dan menikung. Kecelakaan diawali dengan truk menyerempet bagian kanan toyota avanza bernomor polisi B 1506 XN yang datang dari arah berlawanan.
Setelah menyerepet mobil Avanza lantas truk menabrak bagian depan mobil Honda Jazz nomor polisi BM 947 TR yang dikemudikan Guntur Silo Siregar yang berada di belakang mobil Avanza.
Setelah itu, sepeda motor yang dikendarai Sohim pun ikut terseret truk yang hilang kendali tersebut karena berada di belakang mobil Honda Jazz.
Ke tiga kendaraan terdorong sejauh 23 meter dan kemudian menabrak warung klontongan yang ada di sebelah kanan jalan dengan posisi akhir kendaraan truk dan Jazz serta sepeda motor menyangkut di besi pembatas jembatan.
Akibat kecelakaan tersebut lima orang meninggal dunia masing-masing atas nama Riki (penumpang Jazz),2. Guntur Silo Siregar (pengemudi Jazz), Robby sirait (penumpang Jazz), Dede Wawan (pengemudi truk), dan Sohin (pengemudi sepeda motor).
Sementara satu orang atas nama Poltak Sinaga (penumpang Jazz) mengalami lula ringan.