Laporan Wartawan Tribunnews.com Rahmat Patutie
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ribuan orang dari Hizbut Tahrir Indonesia (THI) berunjuk rasa di depan Istana Negara, Jakarta, Minggu (23/11/2014) pagi. Mereka membentangkan spanduk dan bendera-bendera warna hitam dan putih bertuliskan bahasa arab.
Sebelumnya mereka melakukan longmars dari pintu Silang Monas dan berkumpul sekitar pukul 08.00 WIB di Jalan Medan Merdeka Utara itu. Secara begantian mereka melakukan orasi dari atas mobil sound.
Aksi mereka menolak kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi. Mereka menyayangkan, belum satu bulan memerintah, Presiden Joko Widodo memutuskan menaikkan harga BBM.
Dikatakan, pada tahun 2013, Anggaran Pembelanjaan Biaya Negara (APBN) masih ada sisa lebih dari Rp 20 triliun. Sementara untuk sisa anggaran 2014, dianggap lebih besar dari tahun sebelumnya.
"Apakah sedemikian gentingnya kondisi APBN kita sehingga subsidi kita dikurangi, mengingat toh selama ini APBN tidak pernah terserap semua," kata Juru Bicara HTI Muhammad Ismail Yusanto.
"Oleh karena itu, kenaikkan harga BBM harus ditolak," lanjutnya.
Pihaknya menununtut pemerintah membatalkan kenaikan harga BBM. Menurunya, kebijakan tersebut dianggap akan menyengsarakan rakyat akibat kenaikan harga seluruh barang dan jasa.
Aksi mereka mendapat pengawalan oleh aparat kepolisian. Adapun kondisi arus lalu lintas di jalan Medan Merdeka Utara tetap rami lancar.