TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Politikus Partai Golkar, Nurdin Halid angkat bicara setelah anggota Presidium Penyelamat Partai Golkar kubu Agung Laksono, Zainal Bintang mengungkapkan adanya laporan penyebaran uang muka hingga Rp250 juta ke DPD Tingkat I (provinsi) untuk pemenangan Aburizal Bakrie (ARB) atau Ical pada Munas di Bali, 30 November 2014.
Nurdin yang juga disebutkan sebagai koordinator penyebaran duit tersebut membantah pengakuan Zainal. DPP Partai Golkar pimpinan Ical sendiri telah mendapuk Nurdin Halid sebagai Ketua Steering Committe (SC) Munas di Bali nanti.
"Mungkin yang melakukan itu adalah kubunya dia. Di kami tidak ada itu, nggak ada itu. Kan dia tuduh ke kami, yang melakukan itu justru kubunya dia," kata Nurdin saat dihubungi Tribunnews.com, Kamis (27/11/2014) malam.
Meski demikian, Nurdin mengakui pihaknya memberikan sejumlah uang kepada para pengurus DPD sebagai uang transportasi. Dan hal itu menurutnya bukan sebagai hal yang luar biasa.
"Nggak ada uang sebanyak itu. Yang ada uang transport. Itu biasa aja. Agung (Laksono) kalau ke daerah saja kasih uang. Kalau diundang ke Jakarta dia juga kasih uang transport, kasih uang saku," ujarnya.
Menurut Nurdin, omongan Zainal Bintang tidak perlu didengarkan. Sebab, Zainal bukan siapa-siapa di Partai Golkar.
"Zainal Bintang itu bukan siapa-siapa di Partai Golkar. Dia tidak punya kontribusi apa-apa untuk partai. Yang perlu didengarkan itu mereka-mereka yang punya 'keringat' untuk partai. Dia itu Tong kosong nyaring bunyinya," ujarnya.
Nurdin mempersilakan Zainal Bintang untuk membuka ke publik jika memiliki bukti kubu Ical selaku calon ketua umum 'menyebar' uang Rp250 juta untuk setiap DPD Tingkat I dan Rp25 juta untuk setiap DPD Tingkat II.
"Suruh aja dia buktikan. Lah, kubu dia juga bagi-bagi kok. Nah, sekarang di mana uang itu, dari mana uang itu. Kalau memang ada yang kasih uang sebanyak itu ke saya, yah saya bagi-bagikan," ucap Nurdin diikuti tawanya.