Ical Disebut Sudah Merencanakan Munas IX Golkar Sejak Tahun 2009

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Musyawarah Nasional (Munas) IX Partai Golkar rencanannya akan dibuka di Bali, Minggu (30/11/2014) malam ini.

Sejatinya jika melihat AD/ART Partai Golkar, Munas seharusnya digelar paling cepat pada Januari 2015.

"Pada Munas di Riau tahun 2009 itu muncul rekomendasi bahwa Munas berikutnya dapat dilaksanakan awal 2015. Pada saat itu Ical mendorong agar mengikuti rekomendasi, tetapi sekarang Ical memajukan lagi waktunya," kata pengamat politik Karyono Wibowo di kawasan Tebet, Jakarta Selatan, Minggu (30/11/2014).

Ical dimaksud adalah sapaan akrab untuk Aburizal Bakrie ketua umum Golkar yang kembali mencalonkan sebagai ketua umum dalam Munas kali ini.

Menurut Karyono, munculnya rekomendasi Munas VIII agar melaksanakan Munas IX awal tahun 2015 untuk kepentingan politik Ical sebagai ketua umum. Ical disinyalir memiliki kepentingan agar posisinya tetap aman dengan mengendalikan Golkar pada Pilpres 2014.

"Karena kalau (Munas) digelar tahun 2014 dia khawatir ada perlawanan dari internal Golkar. Sekarang pilpres sudah selesai waktu Munas dimajukan lagi, ini kan membuktikan Ical tidak konsisten. Masalah waktu penyelenggaraan Munas terdapat kepentingan politik," katanya.

Selain itu, dengan digelarnya Munas IX pada November ini juga bertujuan membendung peluang lawan-lawan politik Ical yang bakal maju sebagai calon ketua umum.

"Ical ingin lawan-lawan politiknya tidak punya waktu untuk konsolidasi. Sementara, kubu lawan politiknya ingin tahun 2015 supaya ada waktu dan ruang untuk menggalang dukungan," kata Karyono.

Munas IX Partai Golkar dijadwalkan dimulai pada Minggu pukul 20.00 Waktu Indonesia Tengah (Wita). Kegiatan ini berlangsung di Hotel Westin, Nusa Dua, Bali.

Sejumlah piminan partai yang tergabung dalam Koalisi Merah Putih hadir, selain Prabowo Subianto, akan hadir pula antara lain Amien Rais dan Hatta Rajasa dari Partai Amanat Nasional, Suryadharma Ali dan Djan Faridz dari Partai Persatuan Pembangunan, Anis Matta dari Partai Keadilan Sejahtera, dan Syarief Hasan dari Partai Demokrat.