Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ferdinand Waskita
TRIBUNNEWS.COM, BALI - Aburizal Bakrie menjadi calon tunggal dalam pencalonan ketua umum di Musyawarah Nasional IX Golkar di Hotel Westin, Nusa Dua, Bali, Senin (1/12/2014) malam.
Hal itu itu diketahui setelah Airlangga Hartarto yang pada akhirnya mengundurkan diri dari bursa pencalonan ketua umum setelah melihat sejumlah proses tak demokratis di munas tersebut.
Dikonfirmasi terpisah terkait pencalonannya yang hanya menyisakan dirinya, Aburizal mengaku sudah mengantongi dukungan 248 DPD kepadanya. "Itu belum termasuk NTT," kata Aburizal.
Aburizal mengaku tidak tahu bagaimana dukungan DPD lainnya. "Saya enggak tahu yang lain, belum ada suaranya," imbuh Aburizal.
Mengenai kabar akan dilakukannya aklamasi dalam Munas Golkar menyusul pemilihan ketua umum dilakukan terbuka, tidak memakai sistem tertutup, Aburizal juga mengklaim tidak tahu.
"Belum tahu, karena baru 248 dari 560 DPD," kilah Aburizal.
Airlangga sebelumnya mengaku memilih mundur dan tidak bertanggung jawab atas hasil keputusan Munas IX Golkar. Mulanya ia mencoba mengikuti munas untuk mengetahui prosesnya.
Airlangga mengapresiasi sejumlah DPD yang mendukungnya maju sebagai calon ketua umum. Airlangga adalah kandidat kedua yang mundur setelah MS Hidayat.
Ia mengungkapkan sejumlah alasan mundur dalam pertarungan. "Materi diembargo. Kami juga melihat beberapa transkrip tatat tertib dikelola untuk memuluskan pemilihan tak demokratis," katanya.