TRIBUNNEWS.COM, NUSA DUA - Selain mengkritisi mengenai pengamanan yang berlebihan, bakal calon Ketua Umum Golongan Karya Erlangga Hartarto juga menegaskan, penyelenggaraan Munas di Bali ini sarat kecurangan.
"Munas ini sangat over-protektif terhadap Pak Ical (ARB)," jelasnya kepada sejumlah awak media di BICC, jumat (1/12/2014)
Selain itu, Ia mencontohkan sejumlah bukti mengenai praktik rekayasa. "Rekayasa tata tertib, dimana materi munas diembargo dan tidak pernah diberitahukan," ujarnya lagi.
Dan embargo materi ini baru pertama kali terjadi dalam partai Golkar di embargo. "Ini merupakan upaya-upaya untuk melakukan persetujuan materi yang dirahasiakan. Dan tentu saja tidak demokratis," jelasnya.(*