TRIBUNNEWS.COM, BALI - Ketua Steering Committee Musyawarah Nasional IX Partai Golkar, Nurdin Halid, mengaku ada pertemuan dirinya dengan pimpinan DPD I Golkar pada 29 November 2014. Ia berdalih, pertemuan tersebut pramunas dan sah.
Namun, ketika dikonfirmasi rekaman yang diduga suaranya beredar, Nurdin menolak mengomentarinya. Bahkan setelah wartawan memberikan bukti rekaman tersebut, Nurdin masih berusaha mengelak.
Nurdin membantah memuluskan pengesahan tata tertib Munas IX Golkar sebagai skenario memenangkan Aburizal Bakrie untuk kepemimpinan Golkar selanjutnya. Ia memastikan tata tertib telah ditentukan sebelum munas berlangsung dan sudah dibagikan.
"Saya mau dengar dulu (rekamannya, red). Saya dengar baik-baik. Tapi pertemuan itu sebagai steering committee pra-munas untuk memberikan gambaran pada Ketua DPD I se-Indonesia," klaim Nurdin menjawab dugaan rekaman suaranya.
Sebagai Ketua SC Munas IX, Nurdin mengaku netral dan objektif. Ia balik menuding kader Golkar lainnya, yakni Airlangga Hartarto menggelar pertemuan untuk membuat skenario pemenangan di bursa pemilihan ketua umum.
Ia menuding Airlangga bersama pendukungnya menskenariokan pemenangan melalui perubahan tata tertib munas. Bahkan sampai membentuk tim khusus untuk memperjuangkan tata tertib munas yang sesuai kepentingannya.
"Sekarang begini, kenapa kalian tidak edarkan pertemuan Airlangga pada 27 November di Hotel Santika? Ada rekaman dan fotonya, besok saya perdengarkan pada kalian," ungkap Nurdin. (Kompas.com/Indra Akuntono)
Sebelumnya diberitakan beredar rekaman suara yang diduga Nurdin Halid tengah membuat skenario kemenangan Aburizal bersama beberapa pimpinan Golkar tingkat provinsi. Panjang rekaman 122 menit 57 detik.