News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Ketua DPRD Bangkalan Ditangkap KPK

KPK Geledah Beberapa Rumah Ketua DPRD Bangkalan

Penulis: Eri Komar Sinaga
Editor: Johnson Simanjuntak
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ketua DPRD Bangkalan yang juga mantan Bupati Bangkalan dua periode, Fuad Amin Imron menaiki mobil tahanan usai menjalani pemeriksaan perdananya di Gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Jakarta Selatan, Rabu (3/12/2014). Fuad ditangkap dan ditahan KPK dalam kasus dugaan suap terkait jual beli pasokan gas alam untuk pembangkit listrik di Gresik dan Gili Timur, Bangkalan, Madura, Jawa Timur. (TRIBUNNEWS/DANY PERMANA)

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terus melengkapi berkas pemeriksaan Ketua DPRD Bangkalan, Fuad Amin Imron (FAI), tersangka dugaan kasus gratifikasi pembelian gas pembangkit listrik di Gresik dan Bangkalan, Jawa Timur.

Hari ini, KPK juga menggeledah beberapa rumah Fuad di Bangkalan untuk melengkapi bukti-bukti.

"Hari ini ada penggeledahan di beberapa rumah milik tersangka FAI. Sekarang masih berlangsung," ujar Johan kepada wartawan di kantornya, Jakarta, Kamis (4/12/2014).

Selain itu, Johan mengaku pihaknya kini sedang mendalami kasus tersebut mengenai kemungkinan keterlibatan pihak-pihak lainnya selain PT Media Karya Sentosa yang diduga memberikan hadiah kepada Fuad.

"Pertama pengembangannya adalah apa dakwaan pihak lain, perusahaan lain yang bekerja sama. Yang kedua, dari sisi penerima. Apakah ada pihak lain yang ikut menerima," ungkapnya.

Sekedar informasi, bupati dua periode di Bangkalan itu ditangkap KPK pada operasi tangkap tangan (KPK) beberapa hari lalu. Dia ditangkap terkait dugaan gratifikasi terkait pasokan gas alam untuk pembangkit listrik di Gresik dan Bangkalan Madura, Jawa Timur.

Pada operasi tersebut KPK menangkap tiga orang lainnya yakni Direktur PT Media Karya Sentosa Antonio Bambang Djatmiko, Darmono, dan Rauf. Darmono adalah prajurit TNI AL berpangkat kopral satu. Dia adalah kurir Antonio. Sementara Rauf adalah kurir Fuad.

KPK berhasil menyita barang bukti uang senilai Rp 700 juta dalam pecahan uang Rp 100 ribu dan Rp 50 ribu. KPK kemudian melakukan penggeledahan di rumah Fuad di Bangkalan dan menemukan total uang senilai Rp 4 miliar.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini