Laporan wartawan Tribunnews.com, Nurmulia Rekso Purnomo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Selama ini Indonesia terus menerima pinjaman dari berbagai lembaga asing. Selama lebih dari satu bulan Joko Widodo - Jusuf Kalla memimpin negri ini, berbagai lembaga asing sudah datang untuk menawarkan pinjamannya.
Wakil Presiden RI, Jusuf Kalla atau yang akrab dipanggil JK kepada wartawan di Hotel Grand Hyatt, Jakarta Pusat, Selasa (9/12/2014), mengatakan bahwa pemerintah belum tentu mengurangi pinjaman luar negerinya.
"Belum tentu kurangi pinjaman, selama pinjaman itu dipakai untuk pembangunan, jangan dipakai untuk rutin," katanya.
Namun demikian ia mengaku yakin tahun depan keuangan negara akan membaik. Kata dia defisit yang terjadi selama ini sedikit demi sedikit akan dikurangi melalui kebijakan-kebijakan pemerintah.
Kebijakan pengurangan subsidi BBM yang belum lama diambil, serta kebijakan penghematan diberbagai sektor kata dia akan efektif mengurangi defisit yang terjadi selama ini.
"Dulu kan defisit selalu, sekarang ada juga tapi tidak terlalu besar, bisa diselesaikan dengan mengurangi subsidi, mengurangi pengeluaran," terangnya.
Wakil Presiden mengatakan tidak mungkin bila anggaran pemerintah dibuat surplus, karena akan selalu ada defisit, dan defisit tersebut harus terus diperkecil. JK mengaku belum bisa memprediksi seberapa besar pengurangan defisit yang bisa dilakukan tahun depan.
"Belum tahu hitungannya, pasti lebih kurang dibandingkan sekarang," tandasnya.