TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - RIA Qorina Lubis terpikat pesona taman bawah laut Alor. Cerita keindahan bawah laut Alor itu tidak lagi isapan jempol setelah Ria memotret terumbu karang di taman bawah laut Alor. Bagi Ria, terumbu karang taman bawah laut Alor merupakan terumbu karang tercantik di dunia.
"Alam bawah laut Alor sangat fantastik. Lautnya sangat jernih, arusnya kencang, banyak koral warna-warni terdapat di bawah laut Alor," kata Ria Qorina di Jakarta, Senin (15/12).
Ria merupakan satu dari sembilan fotografer yang berhasil memotret keindahan taman bawah laut Alor. Hasil jepretan Ria lalu terpilih dalam buku Alor Underwater.
Selain Ria terdapat fotografer Indonesia dan mancanegara lainnya. Mereka adalah Muljadi Pinneng Sulungbudi (Indonesia), William Tan (Singapura), Yuriko Chikuyama (Jepang), Dewi Wilaisono (Indonesia), Edly Tahier (Indonesia), Ferry Rusli (Indonesia), Gemala Hanafiah (Indonesia) dan Steven Ko (Taiwan).
Menurut Ria, terumbu karang tersebut dipenuhi binatang-binatang laut berukuran kecil. Bahkan di kedalaman sepuluh meter, binatang-binatang laut itu bisa terlihat.
"Di laut Alor, di kedalaman 10 meter saja kita sudah bisa menemukan binatang-binatang kecil. Luar biasa deh," pujinya.
Gemala Hanafiah pun seirama. Ia menyebut, keindahan taman bawah laut Alot tak tertandingi. Apalagi, masyarakat di Alor juga ramah terhadap warga asing yang datang.
"Alor memiliki alam bawah laut yang sangat indah. Lautnya sangat jernih, koral-koral dengan beragam warna-warni yang memenuhi tebing di bawah laut," ungkapnya.
Menurutnya, hasil foto taman bawah laut Alor telah tersebar di media sosial. Bahkan, keindahan taman bawah laut Alor telah sampai di negeri Sakura, Jepang.
"Yang seru itu seperti Yuriko Chikumaya. Dia fotografer dari Jepang, follower di media sosialnya banyak dan karena foto-foto yang dihasilkannya juga bagus, kami undang dia. Padahal sebelumnya kami tidak saling mengenal, hanya tahu lewat media sosialnya. Hal ini otomatis bisa jadi pengaruh yang oke bagi para follower akun media sosial milik Yuriko," urai Gemala.
Bukan tanpa sebab buku Alor Underwater ini dibuat. Buku tersebut merupakan buah kerjasama pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) dengan para fotografer. Buku dibuat untuk mengekspos dan memperkenalkan kecantikan laut Alor kepada seluruh dunia.
"Ada potensi yang indah, yang luar biasa di Alor yang perlu dipromosikan," kata Gubernur NTT, Frans Lebu Raya, di Gedung Sapta Pesona, Kementerian Pariwisata, Jakarta.
Buku yang berisi sekitar 100 halaman ini akan dicetak sebanyak 200 eksemplar. Rencananya, buku tersebut menjadi suvenir bagi tamu-tamu kehormatan Gubernur NTT.
Kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif NTT Alexander Sena menyebut, wisata taman laut menjadi daya tarik wisatawan ke NTT. Sejumlah wisatawan mancanegara hadir untuk menyelam dan menikmati taman laut di NTT.
Ia menambahkan, kunjungan wisman secara langsung ke NTT meningkat dari 46.608 orang pada 2012 menjadi 80.810 orang di 2013. Kunjungan distributif wisman ke Kabupaten/Kota di NTT meningkat tajam dari 129.229 orang pada 2012, menjadi 179.850 orang di 2013.
"Di 2014 diprediksikan peningkatannya mencapai 100.000 orang," ujarnya. (tribunnews/pat/fiq)