Laporan Wartawan Tribunnews.com, Edwin Firdaus
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) memfasilitasi tahanan perkara korupsi yang beragama kristen untuk mengikuti kebaktian bertepatan hari Natal, Kamis (25/12/2014).
Kebaktian diikuti empat tahanan kasus korupsi. Di antaranya Bupati Tapanuli Tengah, Bonaran Situmeang, Direktur Utama PT Sentul City Kwee Cahyadi Kumala, pengusaha Gulat Manurung dan Direktur Media Karya Sentosa, Antonio Bambang Djatmiko.
Diketahui, acara kebaktian Natal itu digelar mulai sekitar pukul 13.30 WIB di ruangan konferensi pers kantor KPK, Jakarta.
Ruangan yang ukurannya hanya 8 X 4 langkah kaki orang dewasa itu mendadak disulap menjadi tempat kebaktian lengkap dengan sedikit ornamen Natal. Seperti pohon Natal dan ucapan selamat Natal.
Selanjutnya secara bergiliran empat tahanan yaitu Bonaran, Kwee Cahyadi Kumala, Gulat Manurung dan Antonio Bambang Djatmiko masuk ke dalam ruang kebaktian. Mereka duduk di sejumlah kursi yang sudah disediakan. Prosesi kebaktian dipimpin oleh Pendeta dari Gereja Protestan Indonesia Barat (GPIP) Paulus, Freddy Tobing.
Terpantau, kebaktian berjalan khidmat. Sesekali terdengar nyanyian religi dari para tahanan. Bonaran Situmeang sendiri saat ditemui sebelum kebaktian berharap perayaan natal kali ini mampu membuat Indonesia semakin damai. Meski dia menyatakan keadilan belum sepenuhnya tegak di Indonesia.
"Semoga dengan kelahiran Jesus Kristus damai di bumi damai di indonesia. Kayaknya keadilan masih jauh, mudah-mudahan harapan kami dengan Natal keadilan cukup tegak di Indonesia," ujarnya.
Terpisah Juru Bicara KPK, Johan Budi menyatakan, upaya KPK memfasilitasi kebaktian Natal itu digelar setiap tahun. Hal itu bagian dari langkah KPK memberikan kesempatan tahanan yang beragama Kristen untuk turut merayakan Natal.