TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – AirAsia dengan nomor penerbangan QZ 8501 adalah pesawat berjenis Airbus 320-200. Pesawat ini menggunakan teknologi dari Prancis dan Jerman. Dari data berbagai sumber, Airbus adalah jenis pesawat komersil yang cukup laris dipakai berbagai penerbangan di dunia.
Airbus 320 mengalami masa jayanya dengan penjualan tertinggi pada masa sekitar tahun 2005 – 2007. Pesawat ini mampu mengangkut sampai 220 penumpang.
Di Indonesia, beberapa maskapai penerbangan low cost carrier atau biasa disebut penerbangan murah seperti Mandala dan Citilink termasuk Air Asia memakai pesawat jenis ini.
Pesawat AirAsia QZ 8501 tercatat terakhir masuk perawatan pada 16 November 2014. Selama ini pesawat QZ 8501 juga tercatat tidak pernah mengalami masalah. Dalam siaran persnya, AirAsia menyatakan pesawat dalam keadaan baik. "Pesawat dalam kondisi layak terbang," demikian yang tertulis dalam siaran pers AirAsia.
Kapten pilot yang memegang kendali kemudi pesawat QZ 8501, Iriyanto, adalah pilot yang memiliki jam terbang tinggi. Dalam catatan AirAsia, Iriyanto memiliki jam terbang sebanyak 20.537 jam terbang, 6.053 di antaranya adalah jam terbang bersama AirAsia.
AirAsia menyerahkan sepenuhnya kepada Badan SAR Nasional atau Basarnas dalam melakukan pencarian pesawat.
"Saat ini, tim operasi SAR telah dilaksanakan di bawah panduan Badan SAR Nasional (BASARNAS) Kementerian Perhubungan. AirAsia mendukung penuh pihak otoritas penerbangan dan kooperatif dalam proses investigasi yang tengah berlangsung."