TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Proses regenerasi di PDIP dengan memunculkan Joko Widodo dalam pilpres 2014 membuat peluang partai tersebut menambah jumlah kursi pada pemilu 2019 terbuka lebar.
Demikian dikatakan pengurus harian Founding Fathers House Nehemia Lawalata di kantor FFH, Jakarta, Senin (5/1/2015).
"Sesuai atau tidak sesuai, PDIP melakukan regenerasi, jadi point plus PDIP. Jika proses ini mapan, PDIP dan Jokowi, bukan tidak mungkin Jokowi akan kembali jadi presiden (di 2019)," kata Nehemia.
Apalagi Jokowi saat ini masih berumur 53 tahun. Pada Pilpres 2019, Jokowi berumur 58 tahun dan masih masuk ambang batas calon presiden.
"Belum ada tokoh muda alternatif lain saat ini yang menyaingi Jokowi, tidak tahu kalau kedepannya," ujar Nehemia.
Sedangkan untuk Golkar, Nehemia menuturkan kaderisasi di tubuh partai berlambang pohon beringin itu hampir berhasil. "Golkar berhasi di tingkat wakil presiden dan menteri," ujarnya.
Nehemia mengakui dahulu Golkar bagus dalam proses kaderisasi. Di mana kaderisasi dimulai dari atas ke bawah bukan sebaliknya. "Bagus dalam pengertian pemikiran. Politik uang menghambat kaderisasi," ujarnya.
Sementara PKS juga bagus dalam kaderisasi di tingkat kepemimpinan partai. Pasalnya, ujar Nehemia, kader PKS tidak mungkin jadi presiden.
"Karena dapatnya 10 persen terus, jadi nyari tokoh terus kayak kemarin mereka memilih Prabowo," katanya.