News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Prahara Partai Golkar

JK Belum Tahu Pertemuan Jokowi Dengan Tokoh Golkar

Editor: Hendra Gunawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kader Partai Golkar dari dua kubu yang saling bertentangan (kiri-kanan) Yorrys Raweyai, Priyo Budi Santoso, MS Hidayat, Andi Mattalatta, Sjarif Tjitjip Soetardjo, Theo L Sambuaga, dan Agun Gunanjar saling berpegangan tangan sebelum melakukan pertemuan internal di Kantor DPP Golkar, Jakarta, Selasa (23/12/2014). Dua kubu Partai Golkar hari ini memulai perundingan perdananya terkait dualisme di tubuh partai, antara kubu Aburizal Bakrie dan Agung Laksono. (TRIBUNNEWS/DANY PERMANA)

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Nurmulia Rekso Purnomo

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA --- Wakil Presiden RI, Jusuf Kalla atau yang akrab dipanggil JK belum tahu soal pertemuan Presiden Joko Widodo atau Jokowi dengan dua tokoh Partai Golkar kemarin, Rabu (7/1). Namun kata dia bukan hal yang aneh bila Jokowi disambangi dua tokoh Golkar, yakni Akbar Tanjung dan Agung Laksono.

JK yang merupakan mantan Ketua Dewan Pimpinan Pusat Partai Golkar itu di kantornya, di Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, Kamis (8/1/2015), menduga pertemuan antara Jokowi dengan Akbar dan Agung adalah untuk menjaga komunikasi politik.

"Biasa saja, tentu presiden menerima banyak orang, untuk menjaga komunikasi politik," kata JK.

Seperti yang diberitakan sebelumnya, Akbar yang merupakan mantan Ketua Umum DPP Partai Golkar dan kini menjabat Ketua Dewan Pertimbangan versi Munas Bali, datang menemui Jokowi untuk membicarakan islah Golkar. Presiden pun merespon hal itu dengan baik, dan mengapresiasi niat baik Akbar.

Sedangkan Agung yang merupakan Ketua Umum DPP versi Munas Jakarta, meminta Jokowi untuk mendamaikan Partai Golkar, dan meminta pimpinan versi Munas Bali untuk sama-sama sepakat agar Partai Golkar keluar dari Koalisi Merah Putih (KMP), dan mendukung pemerintah.

JK sendiri saat ditanya soal islah, ia mengakui hal itu masih terus diusahakan. Ia belum bisa memastikan kapan partai berlambang pohon beringin itu akan betul-betul islah.

Ia yakin kedepannya situasi politik dalam negri bisa didamaikan. Kata dia pemerintah selalu siap untuk memfasilitasi perdamaian tersebut, demi untuk kepentingan bangsa.

"Mari kita bicara kebersamaan bangsa, ada perbedan pendapat kita dialogkan, itu wajar di negara demokrasi tapi kita," terangnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini