TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pemerintah akan mengkaji kembali harga BBM bersubsidi. Menteri Kordinator Perekonomian Sofyan Djalil mengatakan hal itu menyesuaikan dengan harga minyak mentah yang terus turun, hingga mencapai 47 USD perbarel hari ini, Kamis (8/1/2015).
"Karena harga minyak dunia terus turun, saya yakin Februari (harga BBM bersubsidi) akan turun lagi," kata Sofyan di kantor Wakil Presiden RI, Jalan Merdeka Utara, Jakarta Pusat.
Harga keekonomian BBM bersubsidi jenis premium mau pun solar menjadi semakin turun akibat harga minyak mentah yang terus turun. Pada awal Januari, pemerintah telah menurunkan harga BBM jenis premium dari Rp 8.500 menjadi Rp 7.600 per liter. Sedangkan solar subsidi, turun dari Rp 7.500 jadi Rp 7.250 per liter mulai 1 Januari 2015. Saat itu harga minyak mentah masih di atas 50 USD perbarel.
Sofyan menjanjikan bila harga minyak mentah tidak kembali naik, maka harga BBM bersubsidi akan kembali turun pada awal Februari, dan akan dievaluasi lagi sebulan setelahnya. Namun ia belum bisa memastikan berapa rupiah harga BBM bersubsidi akan turun.
"kita masih hitung-hitung lagi, nanti kalau minya dunia naik lagi, dollar naik lagi, itu naik lagi," katanya.