Tribunnews.com, Pangkalan Bun - Seorang nelayan yang dirawat di RSUD Kuala Pembuang Kalimantan sempat dikira korban selamat jatuhnya pesawat Airasia QZ8501. Sebab nelayan itu dibawa ke rumah sakit oleh nelayan lain dari tengah laut.
Namun, setelah ditindaklanjuti, nelayan yang diketahui bernama Sartono (39), warga Kelurahan Kedung Unter, Kecamatan Brebes, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah, adalah nelayan biasa yang dilarikan ke RSUD dari laut karena sakit.
"Nelayan itu dirawat di Ruang Mawar RSUD Kuala Pembuang," kata Kapolsek Seruyan Hilir Iptu Fatkhadin Ali Najib di Kuala Pembuang, Minggu (11/1/2015).
Menurut dia, saat sedang melaut di perairan laut Seruyan, nelayan itu kemudian sakit. Nelayan sakit itu lalu ditolong oleh nelayan lain dengan perahu kecil untuk dibawa ke rumah sakit. "Itulah kenapa lalu dikira korban AirAsia," katanya.
Kemudian, terkait kejadian ini, dia mengimbau kepada masyarakat agar dapat terus memberikan informasi, akan tetapi harus benar-benar valid dan akurat agar dapat ditindaklanjuti.
Sementara itu, Sartono saat dikonfirmasi di RSUD Kuala Pembuang mengaku tidak mengira kalau dirinya sampai disangka sebagai korban selamat dari pesawat AirAsia. Ia mengaku dibawa ke rumah sakit oleh beberapa rekannya lantaran sudah lima hari sulit menelan makanan akibat sariawan.
Dia diangkut ke rumah sakit menggunakan kapal tradisional milik nelayan lokal dari kapal cumi saat sedang melaut bersama rekan-rekannya di sekitar perairan Tanjung Puting Kotawaringin Barat dan Desa Sungai Perlu Kecamatan Seruyan Hilir.
Ketika itu kebetulan ada nelayan lokal menggunakan kapal kecil lewat, yang kemudian diminta tolong untuk membawa dirinya ke daratan dan selanjutnya diantarkan ke rumah sakit di Kuala Pembuang.
"Jadi dari laut, saya memang diangkut pakai kapal kecil milik nelayan lokal. Tapi tidak mengira kalau sampai disangka sebagai korban pesawat AirAsia," katanya.