TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Badan SAR Nasional (Basarnas) hingga saat ini belum mendapatkan alat perekam percakapan pilot atau cockpit voice recorder (CVR) AirAsia QZ8501.
"Ada gonjang ganjing di media, proses mengkofnfimrasi evakuasi cockpit voice recorder, saya belum dapat laporan dari KNKT," ujar Kepala Basarnas Bambang Soelistyo, di Komisi V DPR, Selasa (13/1/2015).
Bambang menegaskan bahwa pihaknya belum mengetahui apakah sinyal yang dikeluarkan dari pesawat AirAsia QZ8501 berasal dari Cockpit Voice Recorder, atau dari benda lain."Saya belum memastikan signal atau barang equipment yang lain," papar Bambang.
Bambang menceritakan kronologis, pada hari ketiga, Basarnas sudah menemukan jenazah pertama. Sejak hari itu, Basarnas bersama tim investigasi melakukan strategi baru mencari jenazah dan pesawat.
Pada hari ke 11, Bambang memaparkan mendeteksi bagian ekor dan tambahan jenazah. Hingga hari ini, seluruh jenazah yang ditemukan ada 48 jenazah.
"Dilakukan operasi serpihan dan jenazah 48 jenazah dan bagian dari pesawat ekor yang kita angkat," ungkap Bambang.