News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pesawat AirAsia Jatuh

Penyelidik KNKT: Pengambilan Data FDR Berbeda-beda

Penulis: Randa Rinaldi
Editor: Rendy Sadikin
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Penyelam Indonesia diatas kapal angkatan laut Indonesia KRI Banda Aceh menangani Flight Data Recorder (FDR) AirAsia QZ8501 setelah diambil dari Laut Jawa, Senin (12/1/2015). Penemuan FDR ini, sebuah terobosan potensial dalam upaya untuk mengetahui penyebab kecelakaan pesawat itu. AFP PHOTO / ADEK BERRY

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Penyelidik Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) melakukan operasi tahap awal terkait penemuan satu perangkat dari kotak hitam atau blackbox yaitu flight data recorder (FDR) atau rekaman data penerbangan milik AirAsia QZ8501.

Penyelidik KNKT, Santoso Sayogo mengatakan, data yang akan diambil oleh KNKT terkait investigasi pesawat berbeda-beda tergantung pada karakteristik kecelakaan.

Dari 1.200 data yang terekam dalam FDR, tim akan memilih dan menentukan data yang dianggap paling penting dalam investigasi lanjutan.

"Data penting beda-beda tergantung kecelakaannya. Misalnya pesawat sedang take off itu akan beda dengan landing, apalagi kalau pesawat sedang terbang di atas," kata Santoso di Kantor KNKT, Gambir, Jakarta, Selasa, (13/1/2015).

Data-data yang terekam dalam FDR tersebut akan dipilih secara selektif oleh tim. Mantan penerbang ini mengatakan, penentuan data ini akan dibantu oleh beberapa teknisi untuk mendesain data-data yang diperlukan.

"Kita belum tentukan data apa, kita harus rapat dulu. Begitu setuju untuk download baru kita ke laboratorium untuk dibuatkan data itu sehingga data itu tidak terlalu besar," kata Santoso.

Beberapa data-data yang akan diambil oleh KNKT dari FDR yaitu terkait ketinggian pesawat, kecepatan, arah dan beberapa data lainnya. Hingga saat ini tim sedang membersihkan dan memastikan FDR sebelum data-data tersebut diunduh.

"Karakteristik kecelakaan beda-beda, awalnya parameternya paling 10-20 untuk mengetahui yang terjadi secara general, setelah paham baru kita ambil detail lagi," jelas Santoso.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini