Tribunnews.com, Jakarta - Kepala Badan SAR Nasional (Basarnas) Marsekal Madya TNI FH Bambang Soelistyo mengakui peran nelayan, sejak awal, cukup membantu proses pencarian pesawat AirAsia QZ8501. Informasi diberikan para nelayan tak lama setelah pesawat tersebut dinyatakan hilang.
Rencananya, pada Kamis (15/1/2015), Soelistyo akan berangkat menuju Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah, untuk bertemu dengan dua orang nelayan yang pernah berkomunikasi langsung dengan Soelistyo, melalui sambungan telepon.
"Karena selama ini belum sempat bertemu muka sama dua nelayan yang pernah berkomunikasi langsung itu," kata Soelistyo."Informasi itu bukan menjadi yang utama, tetapi itu memperkuat perhitungan saya. Karena perhitungan saya dengan kesaksian mereka (para nelayan), terutama yang mendengar dentuman, itu berkaitan," ujar Soelistyo, saat ditemui di Kantor Basarnas, Rabu (14/1/2015) malam.
Soelistyo menjelaskan, suara dentuman yang diakui oleh para nelayan lebih memperkuat dugaan, dibanding pengakuan nelayan yang mengaku sempat melihat pesawat AirAsia terbang rendah. Soelistyo mengatakan, pandangan nelayan bisa saja tidak akurat, karena sulit membedakan tiap-tiap pesawat.
Selain bertemu dengan nelayan, Soelistyo juga akan bertemu dengan pejabat Pemerintah Daerah Pangkalan Bun, dan masyarakat setempat. Setelah itu, Soelistyo akan bertemu dengan seluruh pasukan Basarnas yang sejak awal mengikuti proses pencarian dan evakuasi pesawat.