TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kepala Pusat Penerangan Hukum Kejaksaan Agung, Tony T Spontana, mengatakan eksekusi mati terhadap enam terpidana akan tetap dilaksanakan.
Hingga saat ini, menurut Tony, Kejaksaan tidak menemukan adanya hambatan yang dapat menunda proses eksekusi.
"Mudah-mudahan tidak ada hambatan. Situasi di lokasi eksekusi saat ini, juga tetap aman," ujar Tony, saat ditemui di Ruang Kapuspenkum Kejaksaan Agung, Jakarta Selatan, Sabtu (17/1/2015).
Menurut Tony, sejak Sabtu, pukul 16.00, petugas Kejaksaan telah melakukan sterilisasi terhadap masing-masing terpidana. Para terpidana sudah yang berada di ruang isolasi, sudah tidak diizinkan untuk bertemu dengan keluarga.
Sambil menunggu proses eksekusi, Tony mengatakan, para terpidana akan bertemu dengan rohaniawan dan psikolog. Sementara itu, para eksekutor dan regu tembak akan mulai bersiap di lokasi eksekusi, pada pukul 20.00 malam nanti.
Kejaksaan rencananya akan melakukan proses eksekusi terhadap enam terpidana mati yang terlibat dalam kasus narkotika. Tempat pelaksanaan eksekusi terbagi menjadi dua.
Sebanyak enam terpidana akan dieksekusi di Nusakambangan. Sementara, satu terpidana akan dieksekusi di Boyolali, Jawa Tengah.
Sebanyak enam regu tembak dari anggota Brimob telah disiapkan untuk menjadi eksekutor. Pelaksanaan eksekusi akan dilakukan tepat pukul 00.00 nanti.
Saat ditemui pada Jumat siang, Jaksa Agung HM Prasetyo mengatakan, pelaksanaan eksekusi akan dilakukan secara serentak terhadap enam terpidana.(Abba Gabrillin)