TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Pernyataan Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum & Keamanan (Menkopolhukam) Tedjo Edhy Purdijatno bahwa KPK melanggar kesepakatan dengan kepolisian untuk tidak mengeluarkan pernyataan tendesius, menuai pro-kontra.
Wakil Ketua KPK Bambang Widjojanto (BW) mengatakan, Tedjo sebagai simbol negara seharusnya tak perlu mengatakan hal seperti itu.
"Kalau pernyataanya seperti itu kasihan presidennya, karena nanti yang harus mendapatkan resiko dan tanggungjawab bukan Menkopolhukam," kata Bambang di kediaman pribadinya Jalan Cening Ampe, Kampung Bojong Lio, RT 6/28, Kelurahan Cilodong, Sukmajaya, Depok, Minggu (25/1/2015).
Dia mengaku khawatir apa yang diucapkan Tedjo justru menimbulkan pandangan negatif publik.
"Saya usul sih jangan membuat pernyataan-pernyataan yang tidak perlulah. Menimbulkan masalah dan itu merugikan kepercayaan publik pada pemerintahan," kata Bambang.
Sebelumnya, Menteri Tedjo mengingatkan pimpinan KPK untuk tidak mengeluarkan pernyataan yang menyudutkan pihak lain terkait kasus yang dialami Bambang Widjojanto.
"Pertemuan kemarin di KPK maupun pertemuan di polri kan diharapkan tidak terjadi suatu pernyataan-pernyataan yang menyudutkan apalagi menyatakan ingin... Pokoknya anulah... Tidak boleh seperti itu. Harus menenangkan. Jangan membakar-bakar massa, mengajak rakyat 'ayo rakyat, kita ini' enggak boleh begitu itu. Itu suatu pernyataan sikap yang kekanak-kanakan. Berdiri sendiri, kuat dia. Dia akan didukung, konstitusi mendukung, bukan dukungan rakyat yang enggak jelas itu. Konstitusi yang mendukung," kata Tedjo di kompleks Istana kepresidenan, Jakarta, Sabtu (24/1/2015) kemarin.
Padahal, kata Tedjo, dalam pertemuan di Istana Bogor, Presiden Jokowi telah mengingatkan KPK dan Polri agar menjaga suasana agar tidak bertambah panas.
"Jangan ada gerakan-gerakan massa, ternyata masih ada. Ini yang kita sayangkan sebagai penanggung jawab keamanan negara, kordinatornya saya agak menyayangkan. Harusnya itu tidak terjadi. Boleh asal tertutup, silakan. Jangan semua di depan media tersebar luas. Tidak baik, kekanak-kanakan," katanya.