TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Hasil survei publik Lembaga Survei Indonesia (LSI) terhadap Kinerja Kabinet Joko Widodo -Jusuf Kalla, menempatkan Menteri Agama (Menag) Lukman Hakim Saifuddin sebagai Menteri dengan kinerja yang paling memenuhi harapan.
Demikian tertulis dalam rilis dan presentasi survei/diskusi publik tertang Evaluasi Terhadap Kinerja 100 Hari Pemerintahan Jokowi-JK: Efek Partisan Terhadapa Kepuasan Publik.
Survei LSI ini dilaksanakan pada 10-18 Januari 2015, dilakukan dengan tujuan mengevaluasi kinerja 100 hari pemerintahan Jokowi-JK. Selain itu juga untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan atas kinerja pemerintahan Jokowi-JK.
Survei sendiri dilakukan dengan wawancara tatap muka terhadap 1.220 responden yang menjadi sampelnya dengan margin of error sebesar +/-2.9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.
Ketika responden diajukan pertanyaan mengenai penilaian mereka terhadap kerja menteri-menteri di Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan dalam Kabinet Jokowi-JK, 48,4 persen responden menyatakan kinerja Menteri Agama LHS memenuhi harapan. Prosentasi ini berada pada tingkatan teratas dari delapan menteri yang masuk dalam kategori ini.
Berada di bawah Menteri Agama adalah Menteri Sosial (48,3 persen), Menteri Kebudayaan, Pendidikan Dasar dan Menengah (47,5 persen), Menteri Kesehatan (43,5 persen), Menteri Pemuda dan Olahraga (37,7 persen), Menteri Riset, teknologi, dan Pendidikan Tinggi (36,4 persen).
Kemudian, Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (36,2 persen), dan Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (33,4 persen)
"Di tingkat kabinet/menteri, mayoritas warga tidak mengetahui kinerja mereka. Hanya kinerja Menteri Kelautan yang dianggap mayoritas publik (61 persen) memenuhi harapan.
Untuk tiga menteri, Menteri Agama, Menteri Sosial, dan Menteri Diknas, hampir separo (47-48 persen) mengatakan bahwa kinerja mereka memenuhi harapan," tulis rilis LSI diterima Tribun, Selasa (3/2/2015). Sisanya, publik yang menganggap kinerja menteri sesuai harapan jumlahnya di bawah 40 persen.