News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Saatnya Pariwisata Indonesia Ambil Untung Meningkatnya Wisatawan Asing

Penulis: Edwin Firdaus
Editor: Y Gustaman
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Wisatawan sedang mengantre naik ke tangga Gunung Bromo di Jawa Timur. Bromo menjadi destinasi wisatawan domestik dan mancanegra.

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Edwin Firdaus

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Indonesia akan merugi jika pariwisata tidak memanfaatkan meningkatnya jumlah pelancong dunia. Menurut World Trade Organization, jumlah pelancong dunia kini berjumlah lebih dari satu miliar.

"Jumlah turis menurut WTO pada 2014 ada 1.138 juta orang. Saat ini indonesia hanya mengambil 9 juta orang turis. Peluangnya masih banyak," ujar juru bicara Kementerian Luar Negeri, Armanatha Nasir, di Jakarta, Selasa (3/2/2015).

Menurutnya, pariwisata Indonesia harus bisa memanfaatkan naiknya jumlah pelancong dunia. Apalagi, sektor pariwisata Indonesia menyumbang 9,6 persen pendapatan negara.

Dibandingkan pada 1990, data pelancong hanya sekitar 25 juta orang. Tapi jumlah pelancong kali ini mengalami peningkatan ratusan kali lipat. Para pelancon ini tersebar dari wisatawan luar negeri.

Sayang jika Indonesia tidak membenahi dan mempercantik daerah-daerah tujuan wisata. Khususnya wilayah di tanah air yang berpotensi memiliki daya tarik wisatawan lokal maupun asing.

Indonesia memiliki begitu banyak potensi meraup potensi pariwisata dunia. Letaknya yang strategis dan relatif aman dari ancaman keamanan, membuat Indonesia layak diperhitungkan sebagai destinasi wisata dunia.

Selama ini masyarakat dunia hanya mengenal Bali lewat Pantai Kuta. Padahal banyak daerah lain di Bali tak kalah menarik untuk dikunjungi. Tak kalah juga pantai di daerah lain, yang memiliki eksotisme tersendiri.

Memang, Indonesia memiliki sejumlah tantangan di bidang pariwisata. Misalnya, dari aspek infrastruktur, teknologi telekomunikasi, pelayanan kesehatan dan konektifitas antar daerah.

Tantangan itu harus di atas oleh seluruh pihak, khususnya pemerintah daerah terkait. "Kepala Daerah perlu menyerap peluang dan membuat strategi," sambung Armanatha.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini