News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Polisi Gunakan Gas Air Mata Bubarkan Demo Anarkis Mahasiswa di Depan DPR RI

Penulis: Rahmat Patutie
Editor: Y Gustaman
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Mahasiswa Papua menyanyikan lagu daerah saat melakukan unjuk rasa di Jalan Asia Afrika, Kota Bandung, Senin (2/2/2015). Dalam aksinya mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa Papua (AMP) itu menuntut pemerintah Indonesia untuk menutup dan menghentikan eksploitasi semua perusahaan asing di Papua, menarik TNI dan Polri dari papua untuk menghentikan segala bentuk kejahatan terhadap kemanusiaan dan berikan kebebasan dan hak menentukan nasib sendiri sebagai solusi demokrasi bagi rakyat Papua. TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rahmat Patutie

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Aparat kepolisian berulang kali menembakkan gas air mata ke arah ratusan mahasiswa Papua yang berunjuk rasa di depan gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Rabu (4/1/2015).

Perisitwa itu terjadi sekitar pukul 18.00 WIB, diawali sikap anarkis para demostran yang melempari batu dan botol minuman ke arah aparat kepolisian yang berjaga mengamankan aksi dari dalam halaman DPR.

Sebanyak empat tembakan gas air mata dilepaskan petugas. Meski begitu, mahasiswa tetap melawan dengan melemparkan batu. Mereka juga sempat menendang enam unit motor milik aparat yang terparkir di luar pagar.

Tiga orang mahasiswa sempat menaiki pagar mencoba untuk merengsek masuk. Namun upaya mereka gagal lantaran aparat mengarahkan water cannon ke arah mahasiswa.

Mahasiswa memilih berhamburan ke tengah Jalan Gatot Subroto itu. Aktivitas arus lalu lintas di tempat tersebut sempat tersendat.

Hingga berita ini diturunkan, ratusan mahasiswa yang tergabung se Pulau Jawa dan Bali itu sudah membubarkan diri. Namun puluhan aparat nampak masih berjaga-jaga di balik pagar gedung perwakilan rakyat itu.

Mereka meminta rezim Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla segera menutup PT Freeport Indonesia dan seluruh perusahaan asing milik negara-negara imperialis seperti BG, LNG Tangguh, Medco, Cerindo, dan lainnya di tanah Papua.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini