TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Penulis buku Saatnya Aku Belajar Pacaran meminta maaf atas kelalaiannya menerbitkan buku itu, setelah menuai kritik keras di media sosial. Kontroversi buku terbitan Brillian Internasional ini bermula dari sebuah postingan di Komunitas Bisa Menulis di Facebook.
Saat itu, akun Teeamtamzir Bugeazt memfoto salah satu halaman buku yang isinya dianggap menganjurkan anak muda untuk berhubungan seks.
Anggota DPD RI, Fahira Fahmi Idris, melalui akun Twitternya mengatakan buku tersebut adalah "racun bagi remaja kita karena melanggar nilai agama, etika, moral, merusak pola pikir generasi muda."
"Lain kali terbitkan buku untuk diri sendiri saja alias tulis, cetak, baca sendiri, terus simpan di rumah sendiri," kata Soraya Nurul Amalia melalui @Sorayaamalia12.
Penulis buku, Toge Aprilianto yang juga berprofesi sebagai psikolog, menyatakan permohonan maaf atas "kelalaian saya membuat buku" dan mengakui bahwa sebagian isinya "melanggar nilai-nilai agama."
Dalam sebuah postingan Facebook, dia menyatakan bahwa dia tidak akan lagi menjual buku itu dan bersedia mengambalikan uang bagi pembaca yang kecewa terhadap bukunya.
Namun kepada BBC Indonesia, Toge menyatakan belum mau berkomentar terhadap isi buku dan segala kritik terhadapnya.
Saat ini, dia mengatakan buku itu sudah tidak lagi dijual di toko-toko. "Itu terbitan 2010, kira-kira tahun 2011 mungkin sudah tidak ada di toko buku."
Berita Populer
-
-
Kasus Korupsi di Pemprov Kalsel: Tersangka Sugeng Wahyudi Pinjam Bendera PT HIU dan WKM Ikut Lelang
-
Panduan Pilih Lokasi Tes SKB CPNS 2024, Lengkap dengan Jadwal Seleksinya
-
Penetapan Besaran UMP Tahun 2025 Diundur, Ini Penjelasan dari Menaker RI
-
30 Link Twibbon Hari Guru Nasional 2024, Dilengkapi Cara Buat dan Bagikan ke Media Sosial
-
Minyak Jelantah Diolah Jadi Biodiesel, Emisi Karbon Rendah, Solusi Energi Ramah Lingkungan
Berita Terkini
-
Wamen PPPA Veronica Tan Ajak Para Guru PAUd Ajarkan Nilai-Nilai Pancasila
-
Bertemu Presiden MBZ, Prabowo Pastikan Kerjasama Indonesia-PEA Terus Terjalin
-
BREAKING NEWS: 7 Pejabat Bengkulu Dikabarkan Terjaring OTT KPK saat Pertemuan Penting
-
Indonesia Masih Kekurangan Dokter Onkologi, Pemerintah akan Sekolahkan 100 Dokter ke 4 Negara
-
Senator PBD Tegaskan Ada 15 Kementerian dan 28 Badan Teknis yang Perlu Diawasi Komite I DPD RI