Tribunnews.com, Jakarta - Politisi PDI Perjuangan Budiman Sudjatmiko menegaskan, Buya Syafii Maarif adalah orang yang turut menginisiasi lahirnya Baitul Muslimin Indonesia (Sayap Partai PDI Perjuangan) yang digagas bersama dengan Bapak Taufik Kiemas (almarhum).
"BMI adalah ormas sayap partai yang didirikan sebagai wadah bagi pegiat partai berlatar aktivis Islam. Ormas sayap partai ini di desain untuk memupuk spiritualitas, keagamaan, toleransi, penghormatan atas keberagaman, sesuai dengan ideology Partai dalam satu payung Bhinneka Tunggal Ika," kata Budiman dalam keterangan yang diterima Tribunnews.com, Jumat (6/2/2015).
Buya Syafii Maarif, kata Budiman, sebagaimana diketahui banyak orang adalah tokoh Muhmamadiyah yang memiliki integritas yang tinggi dengan pemikiran yang mengedepankan persatuan, nilai-nilai kebangsaan, nasionalisme, pluralisme. "Seluruh nilai-nilai pemikiran Buya Syafii Maarif sejauh saya ketahui sejalan dengan garis ideologi PDI Perjuangan," ujarnya.
"Selama saya masih aktif di IPM (Ikatan Pelajar Muhammadiyah) di Yogyaakarta, selain mengenal Buya Syafii Maarif secara pribadi, saya juga mengenal pemikiran beliau yang patut tidak diragukan semangat demokrasi dan nilai-nilai kebangsaannya," kata anggota DPR Fraksi PDIP itu.
Oleh karena itu, lanjut Budiman, Sudah sepatutnya sebagai kader PDI Perjuangan menghormati Buya Syafii Maarif, yang selain memilki garis pemikiran juga memiliki garis sejarah dengan PDI Perjuangan lewat Baitul Muslimin.
"Bersama tokoh-tokoh seperti Gus Dur, Gus Sholah dan Din Syamsudin, Buya sangat mendapat terhotmat di mata kader-kader partai. Jangan Sekali-Kali Melupakan Sejarah, begitu kata Bung Karno," katanya.