TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Indonesia Corruption Watch (ICW) mengingatkan Presiden Joko Widodo dan Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) belajar dari pengalaman pengajuan nama Komisaris Jenderal Polisi Budi Gunawan sebagai calon Kepala Polri.
Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) memasukkan Budi Gunawan dalam bursa calon kapolri. Nama Budi dan tiga perwira tinggi Polri lainnya akan diajukan Kompolnas jika diminta Jokowi.
"Saya kira Presiden dan Kompolnas harus belajar dari pengusulan BG," ungkap koordinator ICW, Ade Irawan di sela acara Deklarasi Berjamaah Lawan Korupsi serta Orasi Antikorupsi, di Halaman Gedung Dakwah Muhammadiyah Menteng Raya 62, Jakarta, Minggu (8/2/2015).
Pasalnya, menurut Ade, proses pengajuan calon Kapolri cenderung terburu-buru dan mengabaikan masukan KPK dan PPATK.
"Jangan sampai pemiihan pengganti BG proses yang sama yang cenderung tergesa-gesa. Mestinya dilakukan lagi sama dengan pemilihan menteri," tegas Koordinator ICW ini kepada wartawan.
Dia meminta juga Jokowi harus mencontoh Presiden keenam Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) melibatkan instansi lain walaupun itu adalah hak presiden. "Termasuk kompolnas jangan memaksakan pihak-pihak tertentu hanya mempertimbangkan politis saja," jelasnya.