TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Hampir dua bulan tahun anggaran berjalan, dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) dan Bantuan Operasional Pendidikan (BOP) belum cair.
Padahal, operasional sekolah membutuhkan dana tersebut. Pasalnya, sekolah di DKI Jakarta tidak lagi menerima uang SPP dari orangtua murid.
Baik dana BOS yang dikeluarkan dari APBN maupun dana BOP dari ABPD belum cair dikeluhkan oleh pihak sekolah.
Alhasil, bukan rahasia lagi jika sekolah sampai meminjam uang dari pihak lain atau bahkan menggunakan uang pribadi milik kepala sekolah.
Uang tersebut, digunakan untuk menutupi keperluan-keperluan operasional sekolah seperti pembayaran honor guru dan karyawan honorer, biaya listrik, perbaikan gedung, hingga pos alat tulis kantor (ATK).
Karenanya, para kepala sekolah berharap agar dana BOS dan BOP segera cair dalam waktu dekat ini.
Ratna Budiarti, Kepala SMAN 29 Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, mengharapkan agar baik BOS dan BOP segera dicairkan ke rekening sekolah.
"Tentu saja kami berharap agar dana tersebut segera cair, karena kita sangat membutuhkan, operasional jugakan berat tetap harus berjalan," kata Ratna ketika dihubungi WARTA KOTA, Kamis (12/2/2015) sore.
Ratna menambahkan, untuk keperluan guru honor yang jumlahnya 15 orang saja, pihaknya menghabiskan Rp 64 juta per bulannya. Belum lagi ditambah dengan biaya listrik dan perawatan gedung sekolah yang memakan puluhan juta rupiah per bulannya.
Ashadi, Kepala SDN Cikini 02 Jakarta Pusat, mengharapkan hal sama. Menurutnya, semua kepala sekolah juga mengharapkan hal demikian mengingat honor bagi guru dan pegawai honorer di sekolahnya belum dibayar bulan ini.
"Kalau bisa sih kami minta segera diturunkan, karena kepala kami pusing juga mikir jadi bercabang. Mikir uang yang belum cair, dan juga mikir manajemen sekolah," kata Ashadi.(Agustin Setyo Wardani)