News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Budi Gunawan Tersangka

Kehadiran Hasto Tak Relevan di Sidang Praperadilan Komjen Budi

Penulis: Taufik Ismail
Editor: Y Gustaman
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pelaksana tugas Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto memenuhi undangan Komisi Pemberantasan Korupsi di Gedung KPK, Jakarta, Senin (9/2/2015). Kedatangan Hasto tersebut untuk menyampaikan bukti-bukti terkait dugaan pertemuan Ketua KPK Abraham Samad dan sejumlah politisi PDIP mengenai kemungkinan Abraham Samad menjadi wakil Joko Widodo dalam Pilpres 2014. (TRIBUNNEWS/DANY PERMANA)

Laporan Wartawan Tribunnews, Taufik Ismail

‎TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Mantan Ketua Mahkamah Agung, Harifin Tumpa, menilai telah terjadi pencampuradukan hukum dan politik dalam sidang praperadilan yang diajukan Komjen Budi Gunawan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan.

Dalam sidang tersebut, kuasa hukum Komjen Budi menghadirkan Pelaksana Tugas Sekjen DPP PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto sebagai sekian saksi. Dalam persidangan kali ini Komjen Budi sebagai pemohon dan KPK sebagai termohon.

"Dengan dihadirkannya Hasto maka hukum telah dicampuradukkan dengan politik. Karena kehadiran Hasto tidak ada relevansinya dengan perkara yang dipraperadilankan," ujar Harifin di YLBHI, Menteng, Jakarta, Minggu, (15/2/2015).

Sementara itu peneliti MaPPI FH UI, Evandri G Pantaouw, mengatakan dengan menghadirkan Hasto, kuasa hukum Komjen Budi mencoba untuk mendelegitimasi keputusan KPK yang telah dibuat selama ini.

"Saksi Hasto bahkan lebih terkesan seperti testimoni politik dibandingkan menyangkut perkara Budi Gunawan," ujar Evandri.

Saat ditemui di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan beberapa waktu lalu, Hasto mengaku hanya untuk menyerahkan data terkait perkara Komjen Budi, bukan untuk menjadi saksi di praperadilan.

Belakangan Hasto dihadirkan sebagai saksi. Dalam keterangannya Hasto mengakui pertemuannya dengan Ketua KPK Abraham Samad menjelang penentuan peserta Pilpres 2014. Namun Abraham gagal menjadi pendamping Jokowi.

"Saya sampaikan beliau (Abraham Samad) tak jadi cawapres. Beliau bilang, 'Saya tahu siapa yang menjegal saya, yaitu Budi Gunawan. Saya sudah lakukan penyadapan,'" ujar Hasto saat memberkan keterangan.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini