TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Presiden RI Joko Widodo tidak mau mengungkit persoalan KPK dan Polri yang saat ini hangat dibicarakan orang seiring kebijakannya mencalonkan Komjen Pol Badrodin Haiti sebagai Kapolri dan mengangkat Plt Komisioner KPK.
Padahal Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) satu mobil dengan Jokowi dari Kebon Nanas, Jatinegara, Jakarta Timur hingga ke rumah pompa Kamal Muara, Penjaringan, Jakarta Utara.
"Kita bicara dengan Pak Gubernur mengenai penyelesaian-penyelesaian yang berkaitan dengan banjir," ujar Jokowi di Kamal Muara, Jakarta Utara, Rabu (18/2/2015).
Ia mengatakan bahwa dirinya ingin sodetan Ciliwung menuju Bajir Kanal Timur (BKT) bisa dirampungkan secepatnya. Mulanya direncanakan selesai pada Desember 2015, tetapi Jokowi meminta supaya pengerjaannya rampung pada Oktober 2015.
"Harus Oktober, enggak mau (Desember 2015). Jadi di waktu hujan turun, itu udah siap digunakan," katanya.
Selain itu, pembangunan Waduk Ciawi pun pembebasan lahannya segera direalisasikan serta pembangunan fisiknya bisa dikerjakan 2015 ini dengan gambaran Waduk Ciawi bisa difungsikan dua tiga tahun mendatang.
Selain itu, di wilayah Jakarta pun harus ditambah pembangunan Waduk untuk menyelesaikan persoalan banjir di wilayah Jakarta Barat.
"Ini waduk kira-kira 90 hektar, waduk Kamal Muara penjaringan, yang nanti sisi Jakarta Barat dan Jakarta Utara juga bisa airnya tertampung di sini. Kalau Jakarra ada di barat Kamal Muara, tengah ada Waduk Pluit, dan timur ada Waduk Marunda, ini sudah tampungan air yang luar biasa, asal manajemen pompanya betul," ungkapnya.
Rumah pompa di Kamal Muara, dikatakan Jokowi masih belum maksimal dikarenakan waduknya belum ada. Untuk itu ia ingin mempercepat rencana pembangunan waduk di Kamal Muara.
"Waduknya kan nggak ada," katanya.