News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Hukuman Mati

Wapres JK: Pasokan Daging Kurang Jika Stop Impor dari Australia

Editor: Y Gustaman
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Presiden Joko Widodo didampingi Wakil Presiden Jusuf Kalla memberikan ucapan selamat kepada pelaksana tugas Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi Taufiequrachman Ruki (kiri) usai dilantik di Istana Negara, Jakarta, Jumat (20/2/2015). Untuk menyikapi konflik KPK dan Polri Presiden Joko Widodo mengambil langkah membatalkan pelantikan Komjen Pol Budi Gunawan sebagai Kapolri, dan juga memberhentikan sementara dua Pimpinan KPK Abraham Samad dan Bambang Widjojanto, serta melantik tiga pelaksana tugas Pimpinan KPK yaitu Taufiequrachman Ruki, Indriyanto Seno Adji, dan Johan Budi SP. (TRIBUNNEWS/DANY PERMANA)

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Nurmulia Rekso Purnomo

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pernyataan kontroversial Perdana Menteri Australia Tony Abbott yang berharap Indonesia tidak mengeksekusi mati dua warga negaranya karena narkoba, sebagai balasan atas bantuan mereka saat tsunami Aceh 2004 silam, membuat spekulasi terganggunya hubungan dagang kedua negara, salah satunya impor dagang.

Jika benar ada kebijakan berhenti mengimpor daging dari Australia, imbasnya juga akan dilakukan Indonesia. Setidaknya, menurut Wakil Presiden Jusuf Kalla, Indonesia akan kekurangan pasokan daging.

"Kita bingung juga kalau tidak makan daging. Jadi hubungan baik harus dijaga," kata Wapres JK di kantor Badan Kordinasi Penanaman Modal (BKPM), Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Selasa (24/2/2015).

Menurutnya, hubungan dagang dengan Australia masih berjalan baik. Kerenggangan hubungan kedua negara dipicu akan dieksekusinya Andrew Chan dan Myuran Sukumaran oleh kejaksaan.

Namun Wapres JK memastikan kondisi apapun tetap harus membuat kerjasama dua negara antara Indonesia-Australia berjalan baik. "Jadi hubungan dagang harus dijaga, hukum jalan, ekonomi jalan, politik jalan, jangan campur aduk," ujarnya.

Indonesia pun tidak menarik Duta Besar Indonesia untuk Australia, Nadjib Riphat Kesoema. Hal ini berbeda dengan Duta Besar Indonesia untuk Brasil, Toto Riyanto yang sudah ditarik ke tanah air.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini