TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Konflik DPRD DKI Jakarta melawan Gubernur DKI Jakarta Basuki T Purnama berimbas kepadal lemahnya nilai tukar Rupiah terhadap mata uang asing khususnya Dollar.
Pengamat Kebijakan Ekonomi Publik, Ichsanuddin Noorsy, menilai konflik tersebut memperlemah nilai tukar Rupiah lantaran Jakarta adalah barometer Indonesia.
"DKI barometer. Kedua DKI adalah satu-satunya pemerintah provinsi yang anggarannya luar biasa besarnya dibanding APBD lain," ujar Noorsy di Double Tree by Hilton Hotel di Cikini, Jakarta, Sabtu (7/3/2015).
Tindak tanduk Basuki atau Ahok juga ikut berpengaruh lantaran pernah menjadi wakil Joko Widodo saat menjadi Gubernur DKI Jakarta.
Dengan demikian, pelaku ekonomi akan memperhatikan kebijakan Ahok adalah memiliki hubungan dengan kebijakan Presiden Joko Widodo.
"DKI langsung menempel sama pusat dan posisi Ahok adalah orang yang pernah jadi wakilnya Joko Widodo. Sehingga orang akan mengindikasikan ke mana arah kebijakan Ahok," ujar Noorsy.
Sekedar informasi, nilai tukar Rupiah terhadap Dollar kembali menurun. Belakangan harga tukar Dollar terhadap Rupiah mencapai Rp 13.000.