TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kepala Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Profesor Iskandar Zukarnaen membenarkan kesulitan pemerintah untuk mengandeng pihak swasta terkait keikutsertaannya dalam penelitian.
"Pertama karena mindset swasta itu kan profit oriented. Swasta itu akan melakukan sesuatu kalau itu akan memberikan keuntungan. Sementara riset itu ada investasi yang perlu tidak langsung dapat,"ungkap Iskandar setelah menghadiri rapat kerja LIPI bertajuk "Pembangunan SDM Peneliti Indonesia" di Gedung LIPI, Jakarta, Rabu (11/3/2015).
Iskandar menuturkan, pihak swasta yang ingin bergabung dengan bidang penelitian lebih didasarkan idealisme sebagai warga negara. Pihak swasta tersebut diyakini mempunyai keinginan untuk mewujudkan ilmu dan teknologi di Indonesia sehingga bukan motif keuntungan semata yang dikedepankan.
Selain kecilnya keuntungan yang diperoleh pihak swasta dalam penelitian, Iskandar menyebut tidak adanya penghargaan yang diperoleh menjadi kendala lain dalam mengandeng swasta. Ia menyarankan pemerintah memberikan insentif kepada pihak swasta sebagai satu solusi agar perusahaan swasta mau terlibat.
"Apakah itu keringanan pajak atau apapun bentuknya insentif. Lalu kemudian diberikan kebijakan disinsentit kepada yang tidak mau. Nah, itu akan bisa bergerak bekerjasama dari swasta untuk penelitian,"ujar Iskandar.
Sebelumnya, Menteri Koordinator bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Puan Maharani menyebut anggaran penelitian paling besar dikucurkan oleh pemerintah meski jumlahnya belum memadai. Sementara persentase pihak swasta mau ikut serta dalam penelitian hanya sebesar 14 persen.