News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Bank Negara Indonesia Dikabarkan Jadi Korban Penyadapan

Editor: Sanusi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi: Layar menunjukkan grafik kinerja Bank Negara Indonesia (Bank BNI) saat paparan Kinerja Keuangan BNI Kuartal III-Tahun 2014 di Kantor Bank BNI, Jakarta Selatan, Kamis (30/10/2014). Bank BNI mencatatkan laba sebesar Rp 7,61 triliun pada kuartal III-2014 atau tumbuh 16,4 persen lebih tinggi dibanding periode yang sama tahun 2013 sebesar Rp 6,54 triliun. TRIBUNNEWS/HERUDIN

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Beberapa waktu lalu, isu penyadapan yang dilakukan oleh Pemerintah Selandia Baru kembali santer terdengar.

Saat kabar "panas" tersebut belum mereda, kini muncul lagi sebuah isu baru, salah satu bank terbesar di Indonesia, Bank Negara Indonesia (BNI), ternyata pernah menjadi korban penyadapan negara Amerika Serikat.

Kabar tersebut muncul dari sebuah dokumen berjudul "Intro to the VPN Exploitation Process" yang diunggah ke situs Snowden Archive. Situs ini sendiri berisikan dokumen-dokumen rahasia yang pernah diungkap oleh Edward Snowden, seorang mantan karyawan kontrak NSA yang kini banyak membocorkan rahasia keamanan internet.

Di halaman 42 dokumen berbentuk file presentasi tersebut, National Security Agency (NSA) diketahui berhasil menyadap berbagai lembaga keuangan di berbagai negara, salah satunya BNI. Lembaga keuangan lain yang masuk target operasi penyadapan ini adalah Kabul Bank.

NSA dikatakan juga berhasil memata-matai lembaga pemerintah negara lainnya, seperti Meksiko dan Turki.

Alasan mengapa NSA menyadap BNI tidak dijelaskan. Meskipun begitu, dokumen tersebut membeberkan teknik penyadapan tersebut menggunakan jalur virtual private network (VPN). Jalur yang digunakan milik operator Flexi dari Telkom.

Sekadar informasi, VPN merupakan sebuah jaringan privat yang mengizinkan penggunanya untuk terhubung ke jaringan lain, seperti internet. Jaringan ini biasanya dikenal aman. Pasalnya, jaringan VPN dilindungi dengan metode enkripsi.

Pun demikian, tidak diketahui cara NSA memanfaatkan jaringan yang terkenal aman tersebut.

Menurut penelusuran KompasTekno, dokumen "Intro to the VPN Exploitation Process" tampaknya dipresentasikan pada 13 September 2010 lalu. Ada kemungkinan, penyadapan terhadap bank BNI tersebut dilakukan jauh sebelum tanggal tersebut.

Dokumen yang disebarkan oleh Snowden membuka banyak rahasia penting mengenai keamanan internet. Berdasarkan dokumen tersebut, terbongkar berbagai aktivitas penyadapan yang dilakukan dari satu negara ke negara lain, termasuk Indonesia.

Salah satu isu terhangat dalam waktu dekat ini adalah penyadapan yang dilakukan oleh Pemerintah Selandia Baru terhadap operator seluler di Indonesia, Telkomsel.(Deliusno)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini