TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Relawan dua jari Joko Widodo-Jusuf Kalla pada Pilpres 2014 lalu, Abdee Negara, tak mempermasalahkan ditunjuknya sejumlah politisi, tim sukses, hingga relawan untuk menduduki jabatan di perusahaan-perusahaan Badan Usaha Milik Negara.
Menurut dia, wajar jika pemerintahan mulai dari kementerian, lembaga, hingga perusahaan BUMN diisi oleh orang-orang yang mendukung Jokowi di Pilpres 2014 lalu.
"Semakin banyak pendukung Jokowi mengisi jabatan di pemerintahan, semakin baik," kata Abdee kepada Kompas.com, Sabtu (21/3/2015) sore.
Abdee tidak melihat Jokowi melanggar janji kampanyenya yang enggan bagi-bagi kursi. Dia meyakini, orang-orang Jokowi yang diplot untuk mengisi jabatan penting di perusahaan BUMN pasti kompeten di bidangnya masing-masing.
Mereka juga, lanjut Abdee, pastinya sudah melewati serangkaian tes sehingga bisa terpilih.
"Jadi yang dipilih justru harus yang sejalan dengan pemikirannya Jokowi. Memang harus orang-orangnya dia. Malah lucu kalau diisi lawan politiknya," kata gitaris grup musik Slank ini.
Abdee juga sebelumnya pernah ditawari menjadi direktur Badan Ekonomi Kreatif oleh Jokowi. Namun dia menolaknya. Ia menilai, masih banyak calon lain yang bisa menduduki posisi tersebut.
"Kasih orang lain saja yang lebih kompeten," ucap Abdee.
Berbagai pihak mengkritik penempatan tim sukses hingga relawan di sejumlah BUMN. Hal itu dianggap sebagai bagi-bagi kursi yang tidak sesuai dengan janji Jokowi ketika kampanye pilpres lalu.
Menteri BUMN Rini Soemarno sebelumnya memastikan bahwa komisaris BUMN yang dipilih memiliki integritas yang tinggi.
"Komisaris kita lihatnya memang usulan dari semua pihak. Komisaris itu banyak pihak yang memberikan masukan. Tentunya kami lihat yang mempunyai integritas tinggi, mempunyai pendidikan dan pengalaman," kata Rini.
Penulis: Ihsanuddin