TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Presidium Gerakan Trisakti Nusantara (GTN) yang terdiri dari gabungan sejumlah organisasi Relawan Presiden Joko Widodo (Jokowi), yaitu Laskar Rakyat Jokowi (LRJ), Aliansi Nasionalis Nahdliyin (ANN) dan Sahabat Nusantara (SN), mendesak Presiden Jokowi untuk segera mencopot Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Rini Soewandi.
GTN menilai Rini Soewandi adalah ‘parasit’ di kabinet Jokowi, yang bisa menggerogoti kebijakan pro rakyat yang diusung oleh Presiden Jokowi.
“Kalau dibiarkan, maka program Trisakti dan Nawa Cita tidak akan berjalan di kementerian BUMN ,” ujar Riano Oscha, salah satu anggota Presedium GTN, kepada wartawan di Jakara, Sabtu (21/3/2015).
Kekhawatiran program Trisakti dan Nawa Cita akan gagal di kementerian BUMN, kata Riano, terlihat dari kebijakan-kebijakan Rini Soewandi yang begitu pro neolib.
“Yang paling terakhir adalah pengangkatan para direksi dan para komisaris BUMN yang 70 persen tujuh puluh persen masih muka lama dari rejim pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudoyono (SBY) yang kita kenal berpaham neolib,” kata Ketua Umum LRJ ini.
Riano kemudian menyebut beberapa nama yang diangkat menjadi pejabat tinggi di BUMN adalah orang-orang dari rejim SBY yang dinilai berpaham neolib.
Seperti Dirut PLN yang mantan Dirut Bank BRI, Sofyan Basyir yang merupakan bendahara di salah satu Yayasan SBY. Kemudian Ahmad Baiquni Dirut Bank BNI yang sebelumnya Direktur Bank BRI.
Suprajarto Wapresdir bank BNI sebelumnya direktur Bank BRI. Mustafa Abubakar, mantan Meneg BUMN yang diangkat jadi Komisaris Utama Bank BRI. Daniel T. Sparingga, mantan Staf Khusus SBY diangkat sebagai Komisaris Bank BNI. Gatot Suwondo, ipar Presiden SBY sebagai Komisaris Bank BNI yang dulu Dirut BNI. Adhiyaksa Dault, mantan Menpora jadi Komisaris BRI.
Belum lagi di BUMN-BUMN lainnya, yang statusnya dibuat status quo. Yang berarti itu pejabat-pejabat lama banyak menempatkan mantan pejabat SBY yang berpaham neolib
kata Riano, jelas menjadi ancaman yang serius bagi bagi visi misi trisakti dengan program nawa cita yang akan dijalankan pemerintahan Jokowi-JK.
“Untuk itu, kami minta Presiden Jokowi segera mencopot Rini Soewandi dari posisinya sebagai Menteri BUMN. Karena kalau tidak, akan sangat membahayakan visi misi trisakti pemerintahan Presiden Jokowi. Rini pasti tidak akan pernah bisa menjalankan program-program tersebut,” tukas Riano.
Penegasan serupa diungkapkan anggota Presedium GTN lainnya, Marihot Siahaan.
“Seharusnya sejak awal memang Presiden Jokowi tidak mengangkat Rini Soewandi menjadi salah satu menteri di Kabinet Kerja. Karena sebelumnya nama Rini Soewandi itu disebut-sebut termasuk calon menteri yang diberi tanda merah oleh KPK dan berindikasi tidak bersih di rezim pemerintahan sebelumnya,” kata Marihot yang juga Wakil Ketua ANN ini.
Rini juga melakukan praktek yang berbau Nepotisme. Karena banyak orang-orang dekat sang kakak, Arie Soemarno, menduduki jabatan-jabatan penting di Pertamina.
Jadi, ujar Marihot, sebelum terlambat, sudah seharusnya Presiden Jokowi mencopot Rini Soewandi.
“Setelah itu Presiden Jokowi segera mencopot juga para pejabat tinggi BUMN yang berpaham neolib yang diangkat atau diperpanjang semasa Rini Soewandi menjabat sebagai Menteri BUMN,” katanya.
Jangan sampai visi misi trisakti yang ditawarkan oleh Presiden Jokowi untuk meraih suara rakyat, namun dalam pelaksanaannya justru dikesankan membawa visi misinya paham neo neolib. Membuat puluhan juta rakyat pemilih Jokowi khususnya, dan rakyat Indonesia umumnya menjadi kecewa.