TRIBUNNEWS.COM, CIPANAS - Ketua DPR Setya Novanto enggan berkomentar mengenai perebutan Fraksi Golkar di DPR. Partai berlambang pohon beringin itu mengalami perpecahan dikarenakan dualisme kepengurusan.
"Ini kan, kita lagi gathering," kata Novanto di Novus Giri, Cipanas, Jawa Barat, Sabtu (28/3/2015).
Perebutan Fraksi Golkar terjadi setelah Menteri Hukum dan HAM mengeluarkan Surat Keputusan (SK) yang mengesahkan Agung Laksono.
Agung lalu menunjuk Agus Gumiwang Kartasasmita dan Fayakhun Andriadi sebagai Ketua serta Sekretaris Fraksi.
Sementara Kubu Aburizal Bakrie tetap mempertahankan Ade Komaruddin dan Bambang Soesatyo. Agus Gumiwang sempat mengadakan rapat tertutup dengan Sekretaris Jenderal (Setjen) DPR Winantuningtyastiti, Jumat (27/3/2015).
Dalam rapat tersebut Agus yang didampingi Ketua Bidang Hukum DPP Partai Golkar hasil Munas Ancol Lawrence Siburian dan sejumlah kadernya, mempertanyakan pengajuan nasib surat perubahan Fraksi Partai Golkar yang sudah diajukan ke Sekretariat Jenderal DPR.
Sedangkan, sekretaris Fraksi Partai Golkar kubu Aburizal Bakrie, Bambang Soesatyo menyayangkan sikap kubu Agung Laksono yang ingin mengambil alih kantor Fraksi Partai Golkar di Gedung Parlemen, Jakarta Pusat.
"Saya dengar ada kabar penggusuran. Ini kan bukan lapak kaki lima yang bisa digusur," ujar Bambang saat tiba di kantor Fraksi, Jumat (27/3/2015).