News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pengamat: Setelah Daeng Koro Ditembak Mati, Waspadai Potensi Dendam Keluarga yang Ditinggalkan

Penulis: Muhammad Zulfikar
Editor: Agung Budi Santoso
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi gerakan radikal

Laporan Wartawan Tribunnews.com, M Zulfikar

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -Pengamat intelijen Susaningtyas Kertopati menilai ditembak matinya Daeng Koro yang merupakan salah satu aktor penting dari kelompok teroris Mujahidin Indonesia Timur (MIT) pimpinan Santoso belum tentu akan membuat kelompok teroris itu semakin lemah.

Menurutnya, perlu adanya upaya deradikalisasi yang dilakukan secara serius dan komprehensif.

"Justru bila kegiatan Binmas Polri dan deradikalisasi utamanya oleh BNPT tak dilaksanakan secara lebih serius dan komprehensif maka akan membuat mereka semakin marak bukannya takut," kata Susaningtyas saat dihubungi Tribunnews.com, Minggu (5/4/2015).

Wanita yang akrab disapa Nuning itu menuturkan, aparat keamanan maupun BNPT harus memperhatikan keluarga teroris yang ditinggalkan. Hal itu dilakukan untuk mencegah meluasnya jaringan terorisme yang tumbuh dari rasa dendam kepada aparat keamanan.

"Dendam keluarga yang ditinggalkan harus diatensi agar tak meluas menjadi ancaman dan gangguan faktual," tuturnya.

Politikus Hanura itu menyebut, banyak mekanisme deradikalisasi yang dapat dilakukan sehingga tak timbulkan terorisme baru. Sebenarnya, kata Nuning kalau serius mau hilangkan terorisme di negara kita, maka harus lakukan investigasi embrio masalah sebagai penyebab teroris sampai keakarnya.

"Dari situ dibuat analisa dan lakukan pendidikan kebangsaan secara massive dalam konteks kekinian sehingga anak muda menerimanya lebih terbuka," tandasnya.

Sebelumnya, Mabes Polri menduga pria yang tewas dalam baku tembak di Pegunungan Sakina Jaya, Desa Pangi, Kecamatan Parigi Utara, Kabupaten Parimo, Poso ialah Sabar Subagyo alias Mas Koro alias Daeng Koro, pimpinan teroris jaringan Santoso.

Kabag Penum Mabes Polri, Kombes Pol Rikwanto mengatakan untuk memastikannya, akan dilakukan tes DNA. "Diduga kuat adalah Daeng Koro, untuk kepastiannya terlebih dahulu dilakukan Tes DNA di Palu," tegas Rikwanto, Sabtu (4/4/015).

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Klik Di Sini!

Berita Populer

Berita Terkini