News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Baku Pukul Anggota Dewan

Pimpinan DPR Sayangkan Anggota Berkelahi Saat Rapat Kerja Dengan Menteri ESDM

Penulis: Ferdinand Waskita
Editor: Hendra Gunawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Wakil Ketua DPR RI, Fadli Zon (kiri) usai mengunjungi rumah orang tua pelaku penghina Presiden RI Joko Widodo (Jokowi), M Arsyad (23), di Ciracas, Jakarta Timur, Jumat (31/10/2014). Kedatangan Fadli Zon untuk memberikan dukungan dan mengajak keluarga M Arsyad menjenguk M Arsyad di Bareskrim Mabes Polri, karena kedua orang tuanya belum pernah bertemu sejak pelaku penghina presiden tersebut ditahan pihak Bareskrim. TRIBUNNEWS/HERUDIN

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ferdinand Waskita

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA --  Wakil Ketua DPR Fadli Zon menyayangkan adanya perkelahian dua anggota DPR saat Komisi VII rapat kerja dengan Menteri ESDM Sudirman Said. Namun, ia membantah bila kejadian tersebut dikatakan aksi premanisme.

Dua anggota DPR yang berkelahi yakni Wakil Ketua Komisi VII DPR Mulyadi dengan Anggota Komisi VII DPR Mustofa Assegaf. "Kalau saya melihat kejadian serupa banyak diparlemen lain. Saya kira tetap disayangkan. Kalau premanisme maka argumentasinya apa? Kadang orang emosional dengan masalah teknis," kata Fadli Zon di Gedung DPR, Jakarta, Kamis (9/4/2015).

‎Fadli mengaku belum mengentahu mengenai sanksi yang akan dijatuhkan kepada kedua anggota DPR itu. Ia mengatakan hal tersebut merupakan ranah Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) DPR.

"Saya tak bisa spekulasi. Ada MKD untuk menentukan hal-hal seperti ini. Baru kali ini terjadi dalam priode ini. Kalau marah-marah biasa karena disini tempat debat argumentasi karena berbagai kepentingan berujung disini," tutur Politisi Gerindra itu.

Fadli juga mengatakan dirinya tidak ingin membesarkan masalah tersebut. Sebab, kejadian itu bisa terjadi dimana saja.

"Makanya kita mau lihat latar belakangnya, Sanksi sudah diatur. Kita anggota DPR dipilih dari dapil masing-masing, mereka juga ingin perjuangkan rakyat kalau bagian dari perjuangan lain cerita. Kalau sepele jelas merugikan nama baik yang bersangkutan. Merugikan karir yang bersangkutan. Kalau permintaan maa‎f bagus," tuturnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini