TRIBUNNEWS.COM - Ribuan personel TNI dan Polri diturunkan untuk mengamankan Peringatan 60 Tahun Konferensi Asia Afrika, 19-24 April.
Panglima Kodam Jaya Mayor Jenderal Agus Sutomo mengatakan, keamanan tamu negara dan kesuksesan penyelenggaraan menjadi keharusan.
"Kami harus memastikan, tidak boleh ada ancaman mendekati tamu negara sehingga mereka bisa mendapatkan rasa aman dan nyaman selama pelaksanaan acara KAA," kata Agus seusai acara geladi bersih dan peninjauan persiapan pengamanan di Jakarta Convention Center (JCC), Senayan, Minggu (19/4).
Geladi bersih itu juga dihadiri Kepala Kepolisian Daerah Metro Jaya Inspektur Jenderal Unggung Cahyono yang juga mengerahkan personelnya untuk pengamanan kegiatan itu. Pasukan bersenjata lengkap terlihat berjaga di sekitar lokasi. Kendaraan berat seperti panser juga berjajar di Senayan.
Agus mengatakan, kekuatan yang dikerahkan untuk pengamanan acara itu sudah sepenuhnya siap. "Kekuatan penuh sudah 100 persen. Kami mengerahkan 3.550 personel dari Kodam yang dibantu unsur Kostrad dan Marinir," kata Agus.
Agus berharap, acara itu berlangsung dengan aman dan lancar tanpa gangguan. "Ancaman bisa timbul kapan dan di mana saja. Namun, sampai sekarang belum ada ancaman," kata Agus.
Unggung menambahkan, pihaknya juga telah menyiapkan sejumlah satuan tugas untuk memastikan keamanan Ibu Kota dan sekitarnya. Mereka adalah satgas preventif yang terdiri dari anggota intel, satgas keamanan terbuka oleh satuan sabhara dan Brimob, satgas penegakan hukum oleh reserse, dan satgas lalu lintas oleh polisi lalu lintas.
Unggung mengatakan, personel polisi yang diturunkan untuk pengamanan mencapai 4.236 orang. Kapolda juga mengimbau kepada warga untuk tidak melakukan unjuk rasa selama acara.
"Kami menjamin kebebasan berpendapat, tetapi selama acara kiranya tidak ada unjuk rasa. Jika ada unjuk rasa tanpa pemberitahuan, tentu akan kami bubarkan," kata Unggung.
Secara terpisah, Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menyampaikan, penutupan sejumlah ruas jalan selama KAA berlangsung tak akan mengganggu aktivitas warga Jakarta dan para siswa yang akan menjalani ujian nasional. Sebab, penutupan jalan yang dilaksanakan di Jakarta akan dijalankan dengan buka-tutup jalan.
Menurut Basuki, Jakarta tak akan meliburkan sekolah selama KAA seperti di Bandung. Hal itu disebabkan hanya beberapa ruas jalan yang terdampak mobilitas aktivitas KAA, terutama akses dari penginapan ke tempat konferensi di JCC.
(RAY/MDN)