TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Jurnalis senior Budiarto Shambazy menilai Peringatan Ke-60 Konferensi Asia Afrika masih bersifat normatif.
Menurutnya, KAA masih saja sebagai pengingat pesan yang pernah dikumandangkan pada KAA sebelumnya.
"Jadi ini pengingat saja, menunjukkan bahwa semangat KAA masih relevan," ujar Budi dalam diskusi Perspektif Indonesia bersama Smart FM di Menteng, Jakarta, Sabtu (25/4/2015).
Pengingat pesan yang dimaksud Budi diantaranya yaitu bagaimana negara-negara peserta Konferensi Asia Afrika menginginkan Palestina merdeka. Hal itu merupakan pesan yang dikumandangkan sebelumnya oleh pendiri KAA, Soekarno.
Karena tidak ada yang berbeda dari tahun-tahun sebelumnya, Budi menilai peringatan KAA yang ke-60 ini hanya bersifat normatif.
"Dari tahun ke tahun sama saja. Ini hanya daur ulang. Enggak ada yang berbeda," tutur Budi.