Laporan Wartawan Tribunnews.com, M Zulfikar
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pengamat politik dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Adriana Elisabeth mengapresiasi pemerintah dalam hal ini presiden Joko Widodo dan Menteri Luar Negeri Retno Lestari Priansari Marsudi yang telah sukses menyelenggarakan Konferensi Asia Afrika. Menurutnya, poin-poin yang dihasilkan masih relevan.
"Bangsa Asia Afrika belum mandiri dari sektor ekonomi. Negara Asia Afrika sudah merdeka secara politik, tapi yang merdeka secara ekonomi bisa dihitung. Kita saja Indonesia belum merdeka secara ekonomi," kata Adriana dalam diskusi di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (25/4/2015).
Adriana menuturkan, para negara-negara Asia Afrika yang belum merdeka secara ekonomi itu membutuhkan investor untuk masuk melakukan investasi. Menurutnya, ada jarak antara negara Selatan dengan Utara dalam hal pembangunan dan pengentasan kemiskinan.
"Problem kemiskinan itu persoalan yang belum terselesaikan. Artinya deklarasi di KAA kemarin itu baik, dan lebih penting bagaimana mengisi deklarasi itu," tuturnya.
Masih kata Adriana, pidato politik presiden Jokowi pada saat pembukaan KAA sangat penting karena negara-negara Selatan butuh inisiatif baru untuk mencapi ekonomi yang merdeka. Menmurutnya, meski isu reformasi PBB itu sudah lama, tapi lebih baik untuk diangkat kembali.
"Reformasi PBB itu untuk menata kehidupan baru ke depan," tandasnya.