TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Hari ini, Selasa (28/4/2015), Migrant Care menyampaikan kepada pihak Istana mengenai informasi seorang perekrut terpidana narkoba Mary Jane menyerahkan diri kepada aparat kepolisian di Filipina.
"Sudah kita sampaikan ke istana tadi siang," ungkap Anis Hidayah, Direktur Eksekutif Migrant Care kepada Tribunnews.com, Selasa (28/4/2015).
Anis harapkan informasi ini bisa menjadi peluang bahwa Mary Jane korban yang harus diselamatkan.
"Betul, ini harus jadi peluang Mary Jane, korban yang harus diselamatkan," ujar Anis.
"Semoga eksekusi besok tidak terjadi," katanya.
Terkait hal itu, Sekretaris Kabinet Andi Widjajanto mengatakan Presiden Joko Widodo (Jokowi) sudah mengetahui terkait penyerahan diri perekrut terpidana mati narkoba Mary Jane.
Atas hal itu, kata Andi, pihaknya akan melakukan konfirmasi dahulu terkait informasi seorang rekruiter yang merekrut Terpidana narkoba Mary Jane menyerahkan diri kepada aparat kepolisian di Filipina.
"Tadi disampaikan oleh perwakilan MigrantCare tentang ada kemungkinan bukti baru berupa recruiternya. Kami harus mengkonfirmasi dahulu," ujar Andi di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (28/4/2015).
Andi mengatakan pihaknya sudah meminta pihak terkait untuk melakukan konfirmasi atas informasi tersebut terlebih dahulu.
Jika informasi itu benar, Andi mengaku belum mengetahui langkah apa yang akan diambil. Ia mengatakan tentu ada prosedur hukum yang akan digunakan untuk menindaklanjuti informasi itu.
"Tergantung dari bagaimana konfirmasi itu menghasilkan konsekuensi seperti apa dari sisi hukum," kata Andi.
Dikabarkan bahwa Maria Kristina Sergio atau diduga perekrut Terpidana narkoba Mary Jane menyerahkan diri ke aparat kepolisian setempat hari ini. Maria Kristina Sergio menyerahkan diri ke Kepolisian Nueva Ecija, Filipina.