TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Direktur Perlindungan WNI Kementerian Luar Negeri Indonesia Lalu Muhammad Iqbal membeberkan temuan baru dari tim evakuasi Indonesia di Nepal.
Dari temuan itu, pihaknya menyimpulkan semakin kuat dugaan ketiga warga Indonesia (WNI) anggota THC berada di Langtang, Nepal. Sebelumnya, ada pengakuan dari warga asing yang melihat mereka terakhir kali di Everest Guest House, Langtang.
"Yang ditemukan adalah SIM, KTP dan NPWP. Temuan tersebut memperkuat keyakinan Tim bahwa 3 WNI tersebut berada di wilayah Langthang, tepat di Everest Guest House," kata Iqbal kepada wartawan, Kamis (7/5/2015).
Temuan tersebut, terang dia, hasil dari penyisiran tim evakuasi Indonesia di pusat-pusat penanganan korban. Awalnya, mereka memeriksa 120 jenazah yang didatangkan ke Rumah Sakit Tribhuvan, dengan maksud menemukan ketiga WNI itu.
Namun di sana mereka tidak menemukan satupun jenazah tersebut yang WNI. Meskipun demikian, Tim mengambil inisiatif untuk melakukan pemeriksaan terhadap barang-barang temuan Tim SAR Spanyol dari wilayah Langtang.
Dalam pemeriksaan tersebut Tim menemukan identitas pribadi milik, Alma Parhita, salah satu dari 3 WNI anggota Taruna Hiking Club (THC) yang hingga saat ini belum dapat dikontak dan belum diketahui kondisinya.
"Saya telah menyampaikan langsung khabar ini kepada Ibu Dewi Parliana, ibu dari Alma Parahita. Saya juga telah melaporkan temuan ini kepada Menlu dan beliau meminta saya segera ke lokasi berkoordinasi dan memberikan dukungan yang diperlukan bagi Angkatan Bersenjata Nepal," kata Ketua Tim Evakuasi dan Kemanusiaan RI di Nepal, Iwan Wiranataatmadja.
Direncanakan Duta Besar Iwan dan Tim akan menuju ke Langtang besok pagi (8/5). Dengan helikopter, ia bersama tim evakuasi berkoordinasi dan memberikan dukungan bagi AB Nepal, khususnya terkait dengan identifikasi. Sementara itu proses SAR akan tetap dilakukan oleh AB Nepal .