News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Komentar Kapolri Soal Pembongkaran Gedung Bareskrim

Penulis: Theresia Felisiani
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kapolri Badrodin Haiti (kiri) bersama Panglima TNI Jenderal Moeldoko (kanan) memberikan arahan kepada prajurit TNI dan personil Polri saat melakukan kunjungan di Markas Yonif Linud 700/Raider Makassar, Sulsel, Senin (11/5). Panglima TNI Moeldoko dan Kapolri Badrodin Haiti memberi arahan kepada pasukan TNI dan personil Polri se Makassar untuk meningkatkan kerjasama pertahanan dalam menjaga keutuhan NKRI. TRIBUN TIMUR/SANOVRA JR

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kapolri Jenderal Pol Badrodin Haiti menanggapi singkat soal rencana pembongkaran gedung Bareskrim .

Dimana Kabareskrim Komjen Pol Budi Waseso sudah menemui Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) untuk meminjam gedung bekas Wali Kota Jakarta Selatan yang berada di seberang Gedung Bareskrim yang saat ini tidak dipakai.

"Ya ini kan masih rencana saja, baru rencana. Itu kalau anggarannya ada, kalau anggaran tidak ada ya gak bisa," ujar Badrodin, Jumat (15/5/2015) di Mabes Polri.

Untuk diketahui, sebelumnya Kepala Badan Reserse dan Kriminal Polri Komjen Pol Budi Waseso (Buwas) menemui Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama di Balai Kota, Selasa (12/5/2015).

Kedatangan Buwas tidak ada dalam agenda Ahok hari itu.

Saat ditanya mengenai kedatangan Buwas ke Balai Kota, Ahok menjelaskan bila ada dua hal yang dibicarakan dalam pertemuan tersebut.

Pertama, Buwas mau meminjam gedung bekas Wali Kota Jakarta Selatan yang berada di seberang Gedung Bareskrim yang saat ini tidak dipakai.

"Beliau mau pinjam gedung. kan Gedung Bareskrim mau dibongkar mau dibangun baru dengan anggaran Rp 800 miliar untuk setahun pembangunan," ungkap Ahok saat akan meninggalkan Balai Kota.

Selama pembangunan Gedung Bareskrim, Budi Waseso dan jajarannya akan berkantor di Gedung Bekas Kantor Wali Kota Jakarta Selatan.

"Dia (Buwas) cari pinjaman gedung kita. Ternyata gedung yang di Jakarta Selatan kita pikir boleh, kita kasih Menteri Luar Negeri tidak bisa, lalu kita pindahkan ke PU," ungkapnya.

Kedua, dalam pertemuan tersebut membicarakan terkait pengusutan kasus dugaan korupsi uninteruptible Power Supply (UPS) dalam rangka melengkapi berkas penyidikan.

"Kedua, untuk melengkapi data, saya minta saya tidak usah Pak Buwas (yang melakukan pemeriksaan) tidak apa-apa. Suruh anak buahnya datang ke saya, saya bisa jelaskan," ucapnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini