TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Petugas gabungan menggelar razia beras campuran bahan plastik di sejumlah pasar tradisional Surabaya, Rabu (20/5/2015). Alat tester sederhana disiapkan untuk memastikan apakah beras yang disidak mengandung unsur plastik.
Alat sederhana itu berupa satu gelas plastik air mineral. Petugas memasukkan sampel beras pedagang dari beberapa kios ke gelas plastik berisi air itu. "Jika berasnya mengambang, kemungkinan besar mengandung bahan plastik. Jika tenggelam dipastikan tidak mengandung plastik," kata Penyidik Pegawai Negeri Sipil Perlindungan Konsumen, Dinas Perindustrian Dan Perdagangan Provinsi Jatim, Endang Wahyuningsih.
Uji sederhana ini bisa dilakukan masyarakat untuk memastikan apakah beras yang akan dikonsumsi mengandung plastik atau tidak. "Kalau untuk memastikan tentunya harus dilakukan uji laboratorium khusus," kata dia.
Dari Pasar Bendul Merisi dan Pasar Wonokromo yang disidak bersama Polrestabes Surabaya, Bulog, dan Dinas Pertanian, belum ditemukan sampel beras berbahan plastik. Sidak akan diteruskan ke sejumlah pasar tradisional di Surabaya maupun di luar Kota Surabaya.
Beras sintetis berbahan campuran plastik sebelumnya ditemukan beredar di Bekasi, Jawa Barat. Polisi setempat sempat menutup sebuah kios penjual beras yang dipastikan berbahaya jika dikonsumsi itu.
Menurut pengakuan pemilik kios, beras itu didapat dari seorang distributor beras di Karawang dengan harga Rp 8000 per liter.