TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Badan Cyber Nasional yang akan dibentuk oleh pemerintah akan melibatkan berbagai unsur, diantaranya dari lembaga intelijen dan perbankan.
Anggotanya bisa dari intelijen, swasta dan perbankan. Dari sekian banyak, siapa yang memenuhi syarat, dia memerlukan orang dari intelejen, bank," ujar Menko Polhukam Tedjo Edhy Purdijatno kepada wartawan di Hotel Borobudur, Jln Lapangan Banteng, Jakarta Selatan, Rabu (03/06/2015).
Lembaga ini nantinya akan memberikan masukan kepada presiden untuk mempersiapkan infrastruktur pertahanan cyber Indonesia.
"Ini akan memberikan masukan pada presiden, lalu membentuk badannya, seperti software dan hardwarenya," ujar Tedjo.
Anggaran Badan Cyber Nasional akan masuk ke anggaran tahun 2016-2017. Sejauh ini pemerintah masih menggodok bagaimana bentuk dari lembaga ini.
Seperti diketahui hari ini pemerintah mengadakan Simposium Nasional Cybersecurity di Hotel Borobudur. Nantinya hasil simposium ini akan menjadi embrio pembentukan Badan Cyber Nasional.