TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Bentrok antara anggota TNI dan Kopassus di Sukoharjo, Jawa Tengah mendapat tanggapan ringan dari Menko Polhukam, Tedjo Edhy Purdijatno.
Menurutnya bentrok antara dua kelompok angkatan bersenjata ini hanya bentuk kenakalan remaja biasa.
"Itu kan kenakalan anak remaja saja. Contoh bentrokan satpam dengan FBR tapi kebetulan ini tentara saja." Ujar Menko Polhukam Tedjo Edhy Purdjiatno saat ditemui di Hotel Borobudur, Jln. Lapangan Banteng, Jakarta Pusat, Rabu (03/06/2015).
Tedjo menyebut pertikaian antara dua korps ini hanya disebabkan oleh ledek-ledekan. Baginya pertikaian ini lazim terjadi yang tidak hanya terjadi pada anggota TNI namun juga terjadi di kalangan sipil.
Namun Tedjo mengingatkan bahwa kasus ini harus ditindak. Sejauh ini sudah lima anggota Kopassus yang terlibat pertikaian diperiksa oleh Datasemen Polisi Militer (Denpom) kesatuannya.
"Tapi ini harusnya juga ada kontrol dari pimpinan. Dengan mengontrol, membina anggota bawahnya supaya tidak berlaku seperti itu," ujarnya.
Seperti dilaporkan sebelumnya dilaporkan, pada Minggu dini hari (31/05/2015), terjadi bentrokan antara anggota TNI AU dari Bintara Sarban Dinas Logistik Mabes AU, dengan anggota Kopassus Grup II Kandang Menjangan, Kartosuro, Jawa Tengah.
Akibat dari pertengkaran tersebuy, seorang anggota TNI AU bernama Serma Zulkifli, berpangkat Serma, anggota Bintara Sarban Dinas Logistik Mabes AU, meninggal pada Senin, 1 Juni, pukul 21.30. Rekannya, Pelda Teguh Prasetyo, anggota Skatek 042 Madiun, yang dirawat di rumah sakit yang sama, masih belum sadarkan diri. Sedangkan, dua anggota TNI AU lain yang juga menjadi korban, masih melakukan rawat jalan di Solo, Jawa Tengah.